KETIK, MALANG – Pasar Klojen kini berhasil berkembang menjadi salah satu destinasi wisata kuliner di Kota Malang. Banyaknya pengunjung yang datang setiap libur panjang maupun akhir pekan berimbas pada kondisi parkir yang semakin membeludak.
Pasar Klojen sendiri masih memanfaatkan parkir di pinggir jalan. Tak jarang ketika dipadati pengunjung, kemacetan pun tak dapat dielakkan.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menjelaskan telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk pengaturan parkir maupun lalu lintas.
"Pasti (koordinasi dengan Dishub). Untuk urusan parkir nanti menjadi wewenang Dishub. Dishub yang akan menganalisa kira-kira parkir itu bisa ditempatkan di situ atau di tempat yang lain," ujar Eko, Sabtu 1 Februari 2025.
Ia mengaku telah ada pembahasan terkait penataan area parkir di Pasar Klojen agar tidak menimbulkan kemacetan. Namun pihaknya menyarankan pada libur panjang maupun akhir pekan, masyarakat disarankan mencari jalan alternatif.
"Semua pasar yang ramai itu pasti jalurnya macet. Nah saran kami, kepada masyarakat yang tidak ada keperluan ke Pasar Klojen, tidak lewat sana tapi jalan lain supaya gak macet," jelasnya.
Ia menekankan bahwa Diskopindag Kota Malang memiliki tanggungjawab untuk menghidupkan kembali pasar-pasar yang ada. Pasar Klojen semula merupakan pasar tradisional dan telah diubah menjadi pasar modern.
Tak hanya sebagai pusat belanja kebutuhan pokok, kini semakin banyak kafe dan kuliner yang diminati generasi muda. Kini bukan hanya ibu-ibu saja yang datang untuk berbelanja sayur, namun anak muda dengan gaya modis dan nyentrik telah memadati Pasar Klojen.
"Diskopindag ini tugasnya menyelesaikan permasalahan pasar-pasar. Dari pasar yang sepi dibuat agar tidak sepi, diaktifkan kembali agar ramai, seperti Pasar Klojen," tutupnya. (*)
