KETIK, SLEMAN – Masih dalam suasana bulan Syawal, geliat ekonomi masyarakat dan ragam budaya di berbagai kota Indonesia masih semarak. Tanpa kecuali di Kabupaten Sleman.
Di bumi Sembada, julukan Sleman, mulai 12 April hingga 4 Mei 2025 digelar pasar malam. Aacara berlangsung di kawasan lapangan Denggung Sleman.
Penyelenggara acara Iwan Setiawan mengatakan, kegiatan ini untuk mendorong perekonomian masyarakat. Salah satunya dengan menyajikan berbagai produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Menariknya konsep penataan tata letak stand pedagang, UMKM dan wahana bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Sleman. "Sehingga event ini berbeda dengan acara sejenis yang digelar sebelum-sebelumnya," ucapnya, Sabtu 12 April 2025
Iwan menyebutkan pentingnya kolaborasi dan komitmen bersama dalam membawa perubahan positif bagi Kabupaten Sleman. Mengutip apa yang kerap disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati Sleman Harda Kiswaya - Danang Maharsa, "Sleman baru harapan baru" maka pihaknya juga menyajikan sesuatu yang baru pula.
Selain untuk menghibur dan menggerakan roda ekonomi masyarakat, keberadaan pasar malam tersebut menurut Iwan tidak menganggu aktifitas masyarakat yang akan berolah raga di lapangan Denggung.
"Sengaja kami sterilkan jogging track dari para pedagang. Serta memanfaatkan lahan yang ada saja. Dengan begitu kegiatan ekonomi dan aktifitas warga berolahraga dapat berjalan beriringan," ungkapnya.
Jogging track lapangan Denngi Sleman tetap steril dari para pedagang. (Foto: Fajar Rianto/Ketik.co.id)
Dijelaskan pula posisi wahana pasar malam, di antaranya, bianglala, komedi putar, kora-kora, ombak banyu dan sebagainya berada di atas aspal utara jalur jogging track. Jalan aspal ini sudah rutin digunakan untuk area pasar malam peserta Pameran Potensi Daerah (PPD) Sleman sebelumnya.
Sementara di sisi barat berada di bawah pepohonan di luar jalur jogging track. Lokasi ini diperuntukan bagi para pedagang dan UMKM lainnya.
Saran Plt Kepala BKAD
Ternyata konsep yang ia ajukan tersebut sesuai pemikiran dan saran dari Plt Kepala BKAD Sleman Dwi Anta Sudibya. Serta masukan dari komunitas pengguna jogging track lapangan Denggung.
Iwan kembali menyebut selain berperan sebagai sarana perputaran ekonomi. Juga sebagai media rekreasi bagi masyarakat. Ia tidak menampik dengan mensterilkan area jogging track dan lahan sekitarnya otomatis mengurangi potensi pemasukan.
Namun, penggemar berbagai cabang olah raga ini mengaku senang bisa membawa perubahan. Sehingga penataan area pasar malam menjadi lebih baik lagi daripada sebelumnya.
Dengan konsep yang lebih baik seperti itu ia tambah yakin akan menarik perhatian masyarakat untuk mendatangi dan mengunjungi pasar malam Denggung ini.
Terpisah, Dwi Anta Sudibya mengapresiasi konsep seperti ini. Plt Kepala BKAD yang juga Kepala Bappeda Sleman ini menekankan dengan begitu fasilitas olahraga yang dibangun bagi masyarakat tetap bermanfaat sebagaimana mestinya.
Sedangkan salah satu pengguna jogging track lapangan Denggung Hery Dwi Kuryanto mengaku senang dengan konsep baru terkait penataan stand pasar malam tersebut. Dengan begitu, menurut Hery, masyarakat masih bisa berolahraga seperti biasanya.
Mewakili komunitas yang ada, mantan Inspektur Sleman ini sempat menyingung penyelenggaraan pasar malam beberapa waktu sebelumnya. Karena digunakan untuk tempat jualan maka dampaknya jalur jogging track terlihat kotor dikarenakan kena minyak goreng dan sebagainya. Masih menurut Hery, kondisi tersebut sempat viral di medsos. Sehingga menimbulkan penilaian miring dari masyarakat. (*)