KETIK, MALANG – Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang Abdul Qodir, mengajak semua tim sukses capres agar lebih dewasa dalam berpolitik. Bentuknya melalui implementasi ide gagasan dan edukasi yang disampaikan kepada masyarakat.
Hal ini perlu disampaikan kata Abdul Qodir, karena pihaknya menemukan aksi kurang terpuji salah satu oknum pendukung Paslon lain ketika Pesta Rakyat Ganjar - Mahfud yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, akhir pekan kemarin.
Saat itu, terdapat sekelompok orang yang meneriakkan paslon lain ketika Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang Didik Gatot Subroto berorasi pada Pesta Rakyat tersebut.
"Kami mengajak semua tim sukses Capres, ayo berpolitik dengan dewasa, edukasi rakyat melalui ide gagasan dan program. Menyambut Pemilu damai dengan riang gembira, jangan hanya dijadikan selogan saja," ujar Abdul Qodir kepada media online nasional ketik.co.id, Senin, (15/1/2024).
Lebih lanjut ia menyayangkan adanya aksi kurang terpuji yang dialami saat Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud tersebut. Karena berisiko mengorbankan rakyat kecil dan berpotensi terjadinya konflik akibat provokasi.
"Jangan korbankan rakyat kecil dengan tindakan adu domba hanya untuk memenuhi ambisi kekuasaan," tegas Adeng sapaan akrabnya. Terlebih katanya, video dari aksi tersebut tersebar di media sosial.
Video pendek yang meneriakkan salah satu paslon lain saat Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang itu menjadi viral. Sebab, Pesta Rakyat itu diadakan Relawan Sahabat Ganjar Kabupaten Malang dengan menggelar konser.
"Setelah kami melihat kejadian tersebut, berangkat dari kecurigaan kami, maka kami langsung melakukan investigasi. Dengan menggali info kepada panitia penyelenggara, karena saya yakin kejadian itu by design, hanya untuk pemenuhan konten kampanye video propaganda," tuturnya.
Dari hasil investigasi itu kata Adeng, juga ditemukan fakta lain. "Dari gerombolan pendukung itu yang tertangkap oleh panitia, mengaku bahwa mereka sengaja dikerahkan dengan imbalan Rp 500 ribu," ungkapnya.
Aksi itu katanya, tidak mempengaruhi pendukung Paslon Nomor Urut 3. "Pendukung dan Relawan Ganjar di Kabupaten Malang sudah matang dan dewasa dalam berpolitik, sehingga bentrok sesama pendukung dapat dihindari," tuturnya. (*)