Pemkot Malang Beri Bantuan 4.521 Keluarga Rawan Stunting

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

9 Oktober 2023 06:00 9 Okt 2023 06:00

Thumbnail Pemkot Malang Beri Bantuan 4.521 Keluarga Rawan Stunting Watermark Ketik
Pemberian bantuan pangan keluarga KRS untuk menanggulangi stunting dan kemiskinan ekstrim. (Foto: Humas Kota Malang)

KETIK, MALANG – Sebanyak 4.521 Keluarga Rawan Stunting (KRS) di Kota Malang menerima bantuan pangan untuk mencegah risiko stunting dari Pemerintah Kota Malang pada Senin (9/10/2023).

Bantuan tersebut merupakan kepanjangan tangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk disalurkan kepada masyarakat melalui Perumda Tugu Aneka Usaha (Tunas).

"KRS itu program dari Bapanas yang diberikan untuk tujuh provinisi di Indonesia. Kota Malang menjadi salah satu lokus dalam bantuan dan ada 4.521 kekuarga yang diberikan bantuan KRS," ujar Direktur Perumda Tunas, Dodot Tri Widodo.

Masing-masing keluarga menerima satu paket bantuan pangan yang berisi 10 butir telur, 1 kg daging ayam, dan juga beras 5 kg. Adapun keluarga yang memperoleh bantuan didasarkan data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang.

"Pendistribusian sampai bulan November 2023, satu keluarga KRS akan menerima 3 kali bantuan. Jadi Oktober dan November nanti langsung dikasih 2 paket," sambungnya.

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat turut hadir menyerahkan bantuan tersebut. Ia mengatakab bahwa stunting dan kemiskinan ekstrim masih menjadi perhatian.

Saat ini angka prevalensi stunting di Koga Malang menunjukkan angka positif yakni 8,9 persen. Sedangkan angka kemiskinan ekstrim Kota Malang 4,37 persen yang artinya menempati posisi terendah kedua di Jawa Timur.

"Penanganan stunting dan kemiskinan ini masih jadi isu nasional, meskipun kita punya progres bagus, stunting di angka 8,9 persen dan kemiskinan menjadi yang terendah kedua di Jawa Timur dengan 4,37 persen," jelas Wahyu.

"Tetapi jangan lupa data ini dinamis, ada keluarga rawan stunting juga yang jumlahnya 4.521 keluarga. Perlu kita antisipasi dengan upaya maksimal," sambungnya.

Program pemberian bantuan tersebut menjadi langkah sistematis yang dapat membaya dampak positif terhadap penurunan stunting dan kemiskinan ekstrim di Kota Malang. Ia menekankan supaya perangkat daerah selalu memantau dan memvalidasi data-data terkait.

"Saya instruksikan pada perangkat daerah terkait untuk validitas data ini penting karena data harus akurat biar bisa tepat sasaran. Selanjutnya intensifkan pasar murah dan bantuan sosial, jadikan bulan timbang sebagai mitigasi awal. Terakhir, harus banyak sosialisasi kepada masyarakat. Ini penting dan akan terus saya evaluasi," tegasnya.

Pihaknya akan terus mengawal keberlanjutan program tersebut selama masa jabatannya sebagai Pj Wali Kota Malang.  

"Harapan saya ini berdampak positif, terus dilakukan secara berkala supaya terlihat sebelum dan sesudahnya. Saya akan mengawal penanganan stunting dan kemiskinan ekstrim karena ini bentuk komitmen saya kepada bapak Presiden," tandasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Kota Malang Keluarga Risiko Stunting angka stunting di Kota Malang kemiskinan ekstrim Kota Malang Bantuan Pangan