KETIK, MALANG – Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan memberikan jalan terang terhadap perbaikan Pasar Besar dan drainase Jalan Sukarno Hatta (Suhat). Pasalnya Iwan optimistis kedua proyek tersebut dapat segera terealisasi di tahun 2025.
Perbaikan Pasar Besar saat ini dalam proses persiapan pembangunan. Pemerintah Kota Malang pun tengah menyiapkan dokumen yang diperlukan.
"Dokumen persiapan pembangunan melalui dana APBN Kementerian PUPR sedang disiapkan. Terkait perampungan atau penyempurnaan DED sedang dilaksanakan bersama dengan konsultan perencana," ujarnya, Selasa 29 Oktober 2024.
Mengingat review Detail Engineering Design (DED) tengah disiapkan, ia berharap 2025 nanti Kementerian PUPR -yang kini dalam proses pemecahan menjadi 3 kementerian- dapat menganggarkan perbaikan Pasar Besar Malang.
"Itu jadi prioritas Kota Malang dalam penyusunan APBD 2025. Artinya untuk pasar sampai saat ini sudah review DED dan sudah dilakukan komunikasi. Mudah-mudahan akan dianggarkan 2025 oleh PUPR. Artinya sudah masuk dalam rancangan pembahasan di PUPR," lanjutnya.
Sedangkan untuk penuntasan masalah banjir melalui perbaikan drainase Suhat, kini telah masuk pada Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) Provinsi Jawa Timur. Dikabarkan bahwa sudah ada pengalokasian anggaran sekitar Rp 22 miliar.
"Lebih kepada itu, sarana utilitas yang perlu dirapihkan, sambungan sudetan untuk membuang airnya ke sungai. Sudah dilakukan rapat pertemuan, disusun rincian desainnya, dan dianggarkan 2025," lanjut Iwan.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita menjelaskan meskipun telah tercover oleh APBN, Pemkot Malang harus menyiapkan cost sharing untuk Pasar Besar. Hal tersebut untuk memastikan adanya anggaran pendampingan meskipun mayoritas disokong oleh Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Cost sharing itu kalau gak salah 5 persen, maksimum. Tapi sekarang gak ter-statement di dalam aturannya, tetapi dulu sempat disampaikan 5 persen dari APBD. Kan gak mungkin kalau dari pusat dapat, terus dilepas gitu saja. Tetap harus ada partisipasi dari APBD," ujarnya.
Ia turut mengapresiasi adanya pemecahan masalah terhadap Pasar Besar Malang. Namun serangkaian proses seperti relokasi pedagang dan lainnya harus tetap diperhatikan dengan matang.
"Sehingga ketika dana turun, jangan sampai mengesemapingkan proses. Harus tetap menjadi satu rangkaian, sehingga sampai akhir program ini selesai hasilnya bisa baik," tambahnya.
Selain itu Amithya menjelaskan bahwa perkiraan anggaran untuk perbaikan Pasar Besar Malang mencapai Rp 300 miliar. "Kalau gak salah Rp 300 miliar anggarannya dan itu memang kebutuhannya sangat mendesak. Kami juga sangat mengapresiasi apabila memang bisa menarik anggaran pusat ke sini," tutupnya.(*)