Pemprov Jatim Berikan Beasiswa 1.190 Mahasiswa di Tahun 2025, Ini Harapan Gubernur Khofifah

28 April 2025 21:25 28 Apr 2025 21:25

Thumbnail Pemprov Jatim Berikan Beasiswa 1.190 Mahasiswa di Tahun 2025, Ini Harapan Gubernur Khofifah
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat memberikan sambutan di Universitas Islam Malang (Unisma), Senin, 28 April 2025. (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

KETIK, SURABAYA – Pemprov Jatim sejak tahun 2019-2024 telah memberikan beasiswa kepada 5.653 mahasiswa pada jenjang S1, S2 dan S3. Tahun 2025 ini, Pemprov Jatim juga memberikan beasiswa kepada 1.190 mahasiswa yang terdiri dari, S1 sebanyak 518 penerima, S2 sebanyak 225 penerima, S3 sebanyak 40 penerima. Beasiswa juga diberikan kepada mahasiswa M1 (Ma'had Aly) sebanyak 380 penerima serta 30 mahasiswa S2 di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.

Khusus para penerima program S3, bedasarkan data dari LPPD Prov. Jatim, sampai saat 2024 penerima program beasiswa S3 sebanyak 130 penerima beasiswa yang dimulai sejak tahun 2022.

"Allhamdulillah kami memberikan beasiswa kepada 130 penerima beasiswa program S3 yang dimulai pada tahun 2022 sebanyak 40 penerima, tahun 2023 sebanyak 40 penerima dan tahun 2024 sebanyak 50 beasiswa," ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Senin, 28 April 2025.

Khofifah menekankan pentingnya kajian dan pemikiran Islam multikultural yang sangat relevan dengan dinamika sosial dan keagamaan masyarakat Indonesia yang beranekaragam.

"Civitas akademika untuk ikut ambil bagian melalui konsep pemikiran islam dalam menyeimbangkan sekaligus menyejukkan perdamaian dunia," ungkapnya.

Dengan pendekatan Pendidikan Agama Islam (PAI) multikultural memiliki dinamika yang terus bergerak seiring perubahan dinamika global yang terjadi, sehingga semua pihak diminta untuk membangun keseimbangan baru atau Equilibrium Dynamic.

"Kita harus mampu menciptakan keseimbanggan baru atas kontraksi dunia baik ekonomi, politik, sosial ataupun peradaban," ujar Khofifah.

Dengan pendekatan multikultural memberikan pembelajaran dimana clash of civilization atau sebuah benturan peradaban yang bisa terjadi dan perubahan kapan dan dimana saja. Banyak muncul ormas-ormas baru yang juga harus mengikuti tata kehidupan yang keberadaban.

"Artinya kehidupan multikultur dan peradaban harus saling memberikan toleransi penghormatan satu dengan yang lain dan inilah yang menjadi PR dunia hari ini," beber Khofifah.

Ketegangan antara Rusia dengan AS yang sempat memanas sekarang mulai menunjukkan situasi yang reda. Begitupula China dan Jepang hingga negara negara lainnya.

"Ini seperti Palestina yang mempunyai faksi dua politik seperti hamas dan fatah ternyata tidak mudah disatukan karena perbedaan afiliasi pemikiran," ungkapnya.

Khofifah memandang bahwa program studi multikultural ini diharapkan dapar memberikan referensi kepada masyarakat dan dunia tentang indahnya keberagaman dan ke bhinekaan di Indonesia.

"Ide pikiran dan gagasan akademik yang nantinya di unggah dalam jurnal internasional harus menampilkan dan memberikan harmonius patnership kepada dunia sehingga bisa memberikan kebaikan bagi dunia," tegasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Beasiswa Pemprov Jatim Jawa timur Pemprov Jatim Gubernur Jatim Gubernur Khofifah Khofifah Indar Parawansa