KETIK, JEMBER – Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Jember berupaya memulihkan kembali varietas baru kopi robusta Milo Pace, Kecamatan Silo.
Menurut Kepala DTPHP Jember, Imam Sudarmaji, butuh sekitar dua tahun lamanya untuk pemuliaan tanaman kopi yang sudah dibabat habis pada pertengahan Februari 2024 karena konflik sewa Tanah Kas Desa.
“Varietas Milo ini tetap kita Kawal walaupun butuh waktu yang cukup lama lagi. Karena varietas Milo dibabat itu sudah mulai berbuah,” katanya, Jumat (29/3/2024).
Dinas TPHP menggandeng Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) untuk pemulihan tanaman. Meskipun belum diketahui secara pasti apakah entres (calon tajuk tanaman) yang dimiliki Puslitkoka sama dengan yang tumbuh di habitat aslinya di perkebunan kopi di Desa Pace milik Hasan Putra.
Disayangkan lagi, Dinas TPHP tidak mendata detail awal mula entres yang dikembangkan oleh Hasan.
“Tanaman yang kita kawal ini ternyata sifat aslinya hampir sama, karakteristik daun hampir sama, cuma harus kita uji di buahnya nanti,” paparnya.
Untuk itu membutuhkan waktu lebih lama sekitar dua tahun sampai tanaman yang disebut sedang dikembangkan ini bisa berbuah untuk diuji kembali. Sebelum pelepasan varietas untuk diperbanyak.
Diduga, pembabatan kopi varietas khas Jember dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab karena terlibat konflik Pilkades. Antara pemilik kopi Hasan Putra dengan kandidat inkamben.
Sebelum peristiwa pembabatan, Imam menyampaikan telah melakukan komunikasi persuasif bersama Camat Silo, Kades Pace, dan kelompok tani.
“Saya ajak, ayo ini unggulan jangan sampai dilakukan sesuatu pada hari Jumat. Nah Senin baru ditelpon bahwa sudah ada gerombolan yang nebang,” tutupnya.(*)