KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut baik sinergitas lintas instansi dalam pengembangan dan penguatan ekonomi berbasis One Pesantren One Product (Ekotren OPOP) periode 2025–2030.
"Kita menyampaikan terima kasih bahwa respon perguruan tinggi luar biasa. Respon dari instansi vertikal juga luar biasa. Ini struktur kepengurusan baru untuk membangun penguatan dan pengembangan Ekotren OPOP," ujar Khofifah, Kamis, 17 April 2025.
Gubernur Khofifah optimistis pengukuhan Tim Pengembangan Ekotren OPOP Jatim ini akan semakin memperluas serta memperkuat ekonomi di Jatim khususnya dari komunitas pesantren. Baik santri, alumni, maupun lingkungan pesantren sendiri.
"Kalau kita melihat dari personifikasi yang tadi dikukuhkan, Insya Allah masa depan Ekotren OPOP akan makin kuat, makin meluas, dan makin memberikan kemanfaatan yang besar," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Jatim, Endy Alim Abdi Nusa menjelaskan bahwa pihaknya akan memberikan pendampingan program OPOP kepada 200 pesantren pada tahun 2025 ini.
"Tahun ini ada 200 lagi yang kita akan bantu untuk seperti yang tadi dikatakan Ibu Gubernur itu ada tiga pilar ada santripreneur, pesantrenpreneur dan sociopreneur itu semua yang akan menguatkan aspek-aspek pertumbuhan ekonomi di lingkungan pesantren," terangnya.
Terkini, total pesantren yang mendapat pembinaan maupun pendampingan melalui program OPOP ada sebanyak 1420 pesantren dengan berbagai jenis usaha.(*)