KETIK, SURABAYA – Pasien Tuberkulosis(TBC) yang tidak mematuhi aturan pengobatan terancam mendapatkan sanksi pembekuan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan layanan BPJS Kesehatan.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi D DPRD Surabaya Dr. Michael Leksodimulyo, MBA, M.Kes menyayangkan kebijakan yang dinilai terlalu represif dan berpotensi melanggar hak asasi manusia.
"Dinonaktifkannya NIK, kalau kita kaji lebih dalam, bisa melanggar hak asasi. Seharusnya ada pendekatan yang lebih baik. Komisi D tadi mengusulkan agar dilakukan sosialisasi dulu. Jangan tiba-tiba KTP-nya diputus," kata Michael saat ditemui di Gedung DPRD Surabaya pada Selasa 29 April 2025.
Ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut perlu dikaji ulang atau ditunda pelaksanaannya, mengingat banyak masyarakat yang belum memahami kebijakan ini secara menyeluruh.
Michael menekankan pentingnya pendekatan edukatif dibandingkan represif dalam menangani pasien TBC yang tidak patuh menjalani terapi.
Selain itu, ia juga mempertanyakan kesiapan teknis Dinas Kesehatan dalam mengaktifkan kembali NIK pasien jika mereka akhirnya bersedia mengikuti pengobatan.
"Jangan sampai, ketika pasien sudah taat minum obat, justru kesulitan mengaktifkan kembali KTP-nya. Padahal akses terhadap bantuan sosial dan pendidikan sangat tergantung pada status kependudukan," ucap Politisi PSI ini.
Michael juga menambahkan bahwa jumlah pasien TBC yang tidak patuh sebenarnya tidak banyak dan masih bisa ditangani melalui metode pelacakan yang efektif seperti saat pandemi COVID-19.
Ia pun menyarankan agar Pemkot melibatkan organisasi masyarakat sipil misalnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aliansi Surabaya Peduli AIDS (ASPA) yang sudah berpengalaman mendampingi pasien secara persuasif.
"Kalau saat Covid kita bisa tracking dengan baik, seharusnya untuk TBC pun bisa. Pendekatan kolaboratif dan edukatif jauh lebih efektif. Jangan sampai muncul penolakan kuat dari masyarakat karena pendekatan yang terlalu keras," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengeluarkan kebijakan tegas dalam upaya menekan angka penularan TBC di kota tersebut.
Pasien TBC yang tidak mematuhi aturan pengobatan terancam mendapatkan sanksi pembekuan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan layanan BPJS Kesehatan. (*)
Penonaktifan NIK Bagi Pasien TBC, Komisi D DPRD Surabaya Desak Penundaan
29 April 2025 21:00 29 Apr 2025 21:00


Tags:
TBC TBC Surabaya pasien TBC tuberkuosis Komisi D DPRD Surabaya Dr Michael Leksodimulyo PSI SurabayaBaca Juga:
Warga Surabaya Bisa Dapatkan Pengobatan TBC Gratis di Puskesmas dan Rumah SakitBaca Juga:
Berobat Teratur, Dua Pasien RSUD dr. Darsono Pacitan Sembuh dari Tuberkulosis-ROBerita Lainnya oleh Shinta Miranda

29 April 2025 21:20
Wamen Giring Sebut AI Adalah Spesies Organik, Lebih Cerdas dari Manusia

29 April 2025 20:30
Dinkes Surabaya Akan Labeli Rumah Pasien TBC yang Tak Mau Berobat

29 April 2025 20:10
Pasien TBC Tak Mau Berobat, Pemkot Surabaya Ancam Penonaktifan NIK

29 April 2025 17:19
Eri Cahyadi Ancam Sanksi Tegas Pelatih yang Banting Pemain Futsal di Surabaya

28 April 2025 17:45
Tunda Sarapan, Dosen Unair Ungkap Efek Penyakit di Baliknya

28 April 2025 17:25
Pengangkatan SK ASN Pemkot Surabaya, Ketua Komisi A: Ini Harus Jadi Pelecut Semangat

Trend Terkini

27 April 2025 05:45
Dulu Geng Legendaris kini Yayasan: Mengungkap Sejarah dan Kiprah Yayasan Joxzin Lawas Indonesia di Yogyakarta

26 April 2025 22:20
Ketua Umum PSHT Ajak Warga Kembali Nyawiji Lewat Halalbihalal di Blitar

28 April 2025 11:06
600 Non-ASN Situbondo Kehilangan Pekerjaan, Bupati Minta Maaf

23 April 2025 15:54
Mobil Listrik Cina BYD Makin Banyak di Jalanan, Ini Jenis dan Harganya!

28 April 2025 18:33
Gubernur Khofifah Pastikan Lahan 9,7 Hektare di Kabupaten Malang Siap untuk Sekolah Rakyat Standar Internasional
Trend Terkini

27 April 2025 05:45
Dulu Geng Legendaris kini Yayasan: Mengungkap Sejarah dan Kiprah Yayasan Joxzin Lawas Indonesia di Yogyakarta

26 April 2025 22:20
Ketua Umum PSHT Ajak Warga Kembali Nyawiji Lewat Halalbihalal di Blitar

28 April 2025 11:06
600 Non-ASN Situbondo Kehilangan Pekerjaan, Bupati Minta Maaf

23 April 2025 15:54
Mobil Listrik Cina BYD Makin Banyak di Jalanan, Ini Jenis dan Harganya!

28 April 2025 18:33
Gubernur Khofifah Pastikan Lahan 9,7 Hektare di Kabupaten Malang Siap untuk Sekolah Rakyat Standar Internasional

