Perhimpunan Indonesia Tionghoa dan Pondok Pesantren Nurul Jadid Jalin Kerja Sama Strategis UMKM dan Pendidikan

Jurnalis: Ponirin
Editor: Aziz Mahrizal

22 Januari 2025 20:45 22 Jan 2025 20:45

Thumbnail Perhimpunan Indonesia Tionghoa dan Pondok Pesantren Nurul Jadid Jalin Kerja Sama Strategis UMKM dan Pendidikan Watermark Ketik
Rombongan Perhimpunan Indonesia Tionghoa bertemu pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Rabu 22 Januari 2025. (Foto: Ponirin/Ketik.co.id)

KETIK, PROBOLINGGO – Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo kedatangan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) pada Rabu 22 Januari 2025. Pertemuan tersebut untuk menjalin kerjasama pendidikan dan usaha bisnis. 

Sekretaris INTI Jawa Timur, Budianto mengungkapkan bahwa INTI telah menjalin hubungan yang baik dengan organisasi-organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. INTI yang bergerak di berbagai bidang termasuk sosial, bisnis, dan pengembangan UMKM berkeinginan untuk meningkatkan kerja sama dengan pondok pesantren, khususnya Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Ia menekankan bahwa INTI memiliki hubungan yang baik dengan pemerintah Indonesia maupun Tiongkok. Salah satu contoh konkret kerja sama internasional adalah dengan Xiamen University di Tiongkok. Beberapa lulusan dari universitas tersebut bahkan bekerja di kampus Xiamen. Oleh karena itu, Budianto mengingatkan pentingnya persiapan bahasa, khususnya bahasa Mandarin, bagi calon mahasiswa yang akan dikirim ke Tiongkok agar dapat mengikuti mata kuliah dengan lancar.

“Para peserta yang dikirim melalui program Orange kami dipilih berdasarkan kapabilitas dan integritas yang tinggi,” jelasnya.

INTI juga sedang berupaya membuka Xiamen University di Indonesia, yang akan mempererat hubungan akademik antara kedua negara. Selain itu, INTI juga sedang mengembangkan platform digital untuk mendukung pengelolaan keuangan, termasuk pentingnya pengelolaan dana pinjaman bank, serta meningkatkan kualitas UMKM di Indonesia.

Sementara, Kai Sun menyampaikan harapan besar untuk membangun sinergi berkelanjutan antara berbagai pihak. Ia mengungkapkan bahwa Kiai Hamid, tokoh agama dari Pondok Pesantren Nurul Jadid, mendukung penuh upaya kolaborasi tersebut. Kai Sun juga berbagi informasi mengenai eksperimen budidaya ikan mujair yang telah mencapai hasil luar biasa, dengan ikan yang dapat tumbuh hingga 7 kilogram per ekor di Manado.

Selain itu, Kai Sun menyebutkan kegiatan Marga Jiang, yang terlibat dalam ekspor produk seperti merica dan sarang walet ke Tiongkok. Tiongkok juga menawarkan teknologi solar panel untuk mendukung sektor energi di Indonesia. Meskipun Marga Jiang masih tergolong kecil, ia berharap dapat membuka pintu kerja sama dengan lebih banyak pihak.

Dalam kesempatan tersebut, Kai Sun juga mengapresiasi semangat tinggi para siswa Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam mempelajari bahasa Mandarin. Ia mengungkapkan bahwa CI Unesa (Chinese International University) membuka peluang bagi tenaga pendidik di Indonesia dan menekankan pentingnya peningkatan jumlah siswa yang belajar bahasa Mandarin. Ia juga menyatakan bahwa jika ada santri dari Pondok Pesantren Nurul Jadid yang berminat untuk menjadi pengajar bahasa Mandarin, mereka akan dihubungkan langsung dengan direktur CI Unesa untuk melanjutkan program tersebut.

Dengan berbagai inisiatif dan sinergi ini, diharapkan dapat tercipta kolaborasi yang saling menguntungkan bagi pengembangan UMKM, pendidikan, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia, khususnya di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. (*)

Tombol Google News

Tags:

Pesantren Nurul Jadid Nurul Jadid probolinggo INTI Perhimpunan Indonesia Tionghoa