Pertamina Catatkan Pendapatan Sebesar USD3,65 Miliar Sepanjang 2023

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Mustopa

14 Maret 2024 03:11 14 Mar 2024 03:11

Thumbnail Pertamina Catatkan Pendapatan Sebesar USD3,65 Miliar Sepanjang 2023 Watermark Ketik
Ilustrasi. (Foto: Dok. Pertamina)

KETIK, JAKARTA – Kinerja keuangan konsolidasi Tahun 2023 PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN) yang merupakan Subholding Gas PT Pertamina (Persero) membukukan pendapatan sebesar USD3,65 miliar.

Kemudian, untuk laba operasi tercatat sebesar USD 542,42 juta dengan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar USD278,1 juta.

“Kami bersyukur dapat melewati tantangan sepanjang tahun 2023 dengan pencapaian tersebut. Kinerja keuangan yang diperoleh ini sebagai wujud upaya Manajemen untuk mengelola bisnis hilir gas bumi yang optimal,"ujar Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko.

Pencapaian di sisi operasional di 2023, PGN berhasil mengalirkan volume niaga sebesar 923 BBTUD untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi dan rumah tangga, sedangkan untuk volume transmisi dalam bisnis pengangkutan sebesar 1.458 MMSCFD. 

Pada lifting minyak & gas bumi, volume yang dihasilkan adalah 25.083 BOEPD dan untuk transportasi minyak terdapat kenaikan signifikan dari 38.471 BOEPD tahun 2022 menjadi 155.775 BOEPD di tahun 2023.

"Sedangkan pada LPG processing volume di tahun 2023 terhitung sejumlah 106 ton per hari," tambahnya.

Sementara itu, Dalam pengelolaan pelanggan, jumlah pelanggan yang dimiliki PGN telah mencapai 830.935 pelanggan dengan rincian 825.856 rumah tangga, 3.103 industri dan komersial, serta 1.976 pelanggan kecil. 

Selain itu, PGN juga lebih fokus dalam pengembangan utilisasi gas bumi yang ramah lingkungan di masa transisi energi menuju energi terbarukan.

“Kami menjalankan peran yang cukup challenging dalam rangka era transisi energi dari fosil ke EBT. Dengan posisi kunci sebagai salah satu aggregator gas bumi di Indonesia," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Pertamina PGN pendapatan energi laba operasi kinerja keuangan Gas bumi