KETIK, BATU – Pemerintah Kota Batu kembali mengajukan lelang perencanaan penggantian wahana bianglala (Ferris Wheel) di Alun-Alun setempat. Itu karena pengadaan wahana ikonik di Kota Batu itu belum masuk dalam skala prioritas pembangunan tahun 2025.
Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Batu, nilai pagu lelang perencanaan yang diajukan mencapai Rp513,1 juta. Sementara itu, Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk proyek tersebut dipatok sekitar Rp279,6 juta.
"Kami kembali mengajukan lelang perencanaan karena pembangunan fisik wahana belum memungkinkan direalisasikan pada tahun 2025," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Dian Fachroni, Selasa, 15 Mei 2025.
Lelang tersebut, urai Dian, mencakup jasa konsultasi perencanaan pembangunan wahana bianglala. Mulai dari tahap persiapan, penyusunan konsep desain, hingga analisis teknis dan pengumpulan data lapangan.
“Anggaran yang disiapkan untuk proses perencanaan ini mencapai Rp500 juta," tambahnya.
Dalam perencanaan tersebut juga akan dilakukan pengujian tanah, optimalisasi desain struktur, hingga menjamin keamanan konstruksi bersama dengan konsultan. Konsultan akan melakukan survei ke produsen bianglala yang sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
"Termasuk model, panduan pemakaian dan pemeliharaan, detail produksi, hingga standar keamanan dasar," urai Dian.
Untuk informasi, Bianglala di Alun Alun Kota Batu dibangun pada 2011 silam saat kepemimpinan Wali Kota Batu Almarhum Eddy Rumpoko.
Namun, karena mengalami kerusakan akibat termakan usia, wahana yang menjadi salah satu ikon Kota Wisata Batu itu telah berhenti beroperasi sejak tahun 2022. (*)
