KETIK, MALANG – Saat pagi menjelang siang hari, truk pengangkut sampah telah bersiap di Tempat Penampungan Sampah (TPS) yang berada di Jalan Simpang Gajayana atau di belakang Swalayan Sardo. Namun, banyak masyarakat yang membuang sampahnya tanpa jasa pengangkut di luar jam operasional TPS.
Salah satu pedagang di kawasan tersebut mengaku biasanya masyarakat membuang sampah dengan cara di lempar. Kondisi tersebut sering dijumpai saat pagi hingga malam hari.
"Sering ada orang buang sampah di sana, biasanya naik motor, terus langsung dilempar. Harusnya kan ditaruh di dalam pagar TPSnya," ujar pedagang tersebut.
Semula ia mengaku tidak merasa terganggu dengan kondisi sampah yang berada tepat di depan lapak dagangannya. Namun, semenjak Kota Malang dilanda angin, sampah-sampah yang ada di luar pagar sering terbang berceceran di sekitar jalan.
"Sebenernya gak apa-apa jualan di depan TPS. Tapi sekarang lagi banyak angin akhirnya sampahnya ikut terbang. Sampah-sampah yang di sini (tepi jalan) itu kan dari TPS semua," lanjutnya.
Pemerintah Kota Malang sendiri tengah berupaya merevitalisasi beberapa TPS di tahun 2025 ini. Namun, meskipun berada di daerah padat lalu lintas, TPS di Jalan Simpang Gajayana tidak termasuk dalam 6 TPS yang akan diperbaiki.
"Mudah-mudahan dengan 6 TPS yang masuk dalam pilot project revitalisasi ini, merupakan langkah awal untuk menuju perbaikan TPS secara total," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya.
Ia menjelaskan keenam TPS tersebut mendapatkan kucuran anggaran dari program Tanggung jawab Sosial Perusahaan (TSP). Terdapat sekitar 77 TPS yang dimiliki Kota Malang, beberapa di antaranya terletak di tengah kota ataupun berada di kawasan kuliner.
"Tahun 2025 ini harapannya bisa mencakup 77 TPS se Kota Malang, sekarang masih dalam rangka kajian. Pilot projectnya 6 TPS dulu," tuturnya. (*)
