KETIK, KEDIRI – Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri menggelar seminar, Rabu, 21 Mei 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai cinta tanah air di kalangan santri sebagai generasi penerus bangsa
Seminar tersebut mengambil tema Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, dan Moderasi Beragama. Bertempat di Gedung DMC lantai 5, acara ini menghadirkan sejumlah tokoh penting.
Diantaranya, Komandan Kodim 0809/Kediri Letkol Inf. Ragil Jaka Utama, Kepala Kemenag Kota Kediri A. Zamroni, serta Kepala Badan Kesbangpol Kota Kediri, Indun Munawaroh. Para santri dan santriwati hadir sebagai peserta utama, menjadi simbol keterlibatan aktif dalam membangun semangat kebangsaan.
Komandan Kodim 0809/Kediri Letkol Inf Ragil Jaka Utama menegaskan bahwa santri memiliki peran besar dalam menjaga keutuhan bangsa.
Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri menggelar seminar bertema Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, dan Moderasi Beragama, Rabu 21 Mei 2025. (foto : Wali Barokah for Ketik.co.id).
Ia menyebutkan bahwa bela negara tidak selalu dalam bentuk militer. Melainkan bisa dimulai dari tindakan sederhana seperti belajar dengan sungguh-sungguh, menghormati guru, dan hidup rukun dengan sesama.
“Santri adalah aset bangsa. Mereka perlu dipupuk dengan semangat kebangsaan dan toleransi. Ini bagian dari bela negara yang tak kalah penting dari tugas di medan perang,” kata Letkol Inf Ragil.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPD LDII Kota Kediri, Agung Riyanto menambahkan, bahwa kegiatan ini merupakan upaya mematangkan karakter santri agar tidak hanya unggul dalam ilmu agama. Tetapi juga siap mengabdi kepada bangsa dengan semangat moderat dan cinta tanah air.
"Kami ingin santri memiliki perspektif luas, tidak eksklusif. Mereka harus bisa kembali ke masyarakat dengan membawa nilai-nilai luhur Islam yang damai dan cinta NKRI," jelas Agung.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Kediri A. Zamroni menyoroti pentingnya kecintaan terhadap budaya lokal sebagai wujud nasionalisme. Ia menyebut bahwa seni, olahraga, dan produk dalam negeri adalah bagian dari identitas yang harus dilestarikan.
"Ketika budaya kita diklaim oleh negara lain, masyarakat baru bereaksi. Artinya, rasa nasionalisme itu ada. Tinggal bagaimana kita menumbuhkan kesadaran itu sejak dini lewat pendidikan dan aktivitas positif," katanya.
Di sisi lain, Kepala Kesbangpol Kota Kediri, Indun Munawaroh, menyampaikan apresiasi kepada pondok pesantren yang telah berinisiatif menyelenggarakan kegiatan kebangsaan.
Menurutnya, kolaborasi antara lembaga pendidikan dan pemerintah menjadi kunci memperkuat nilai-nilai keindonesiaan.
"Menumbuhkan cinta tanah air bisa dimulai dari hal sederhana, seperti menghafal Pancasila dan memahami maknanya. Santri yang memahami jati dirinya sebagai warga negara akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh," tegasnya. (*)