KETIK, SURABAYA – Pemakaian BBM Subsidi di kereta api diatur dalam Surat Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi RI Nomor 53/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2024 Tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 94/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2023 Tentang Penetapan Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Jenis Minyak Solar (Gas Oil) Untuk Sarana Transportasi Darat Berupa Kereta Api Umum Penumpang Dan Barang Tahun 2024.
KAI dalam proses bisnisnya menggunakan bahan bakar jenis b35 atau campuran solar 65 persen dan bahan bakar nabati dari kelapa sawit 35 persen, yang terbagi dalam 2 skema yakni bersubsidi dan non subsidi.
Dari bulan Januari hingga Oktober 2024, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya telah menggunakan BBM bersubsidi sebanyak 42.025.769 liter, jumlah tersebut 80 persen dari total kuota yang diberikan untuk Daop 8 Surabaya sebesar 52.778.000 liter.
BBM bersubsidi digunakan pada KA pelanggan yang mendapatkan subsidi dari pemerintah atau PSO, dan non subsidi digunakan KA pelanggan maupun barang.
"Penggunaan BBM bersubsidi pada kereta PSO seperti KA Probowangi, KA Airlangga, dan sebagainya. Sedangkan untuk non subsidi digunakan pada KA Sembrani, KA Bima, KA Gajayana, dan KA angkutan barang," terang Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif melalui keterangan tertulis pada Selasa 5 November 2024.
Luqman Arif memaparkan, penggunaan BBM bersubsidi pada KA Airlangga dengan relasi Surabaya Pasarturi - Pasarsenen pada bulan Oktober 2024 sebanyak 88.020 liter yang melayani 26.445 pelanggan.
Dari data tersebut, artinya masing-masing penumpang menggunakan BBM subsidi kurang lebih 3,3 liter dalam satu bulan. Dibandingkan dengan kendaraan jalan raya lainnya, transportasi kereta api jelas lebih menguntungkan, karena 1 rangkaian KA Airlangga memiliki 8 kereta ekonomi dengan kapasitas 848 tempat duduk, dan menempuh jarak 719 km.
"Perjalanan dengan menggunakan transportasi kereta api begitu besar manfaatnya, selain menghemat penggunaan BBM, juga mengurangi emisi karbon serta mengurangi potensi kecelakaan di jalan raya," tambahnya.
Luqman Arif menuturkan, pengisian BBM pada sarana milik KAI di Daop 8 Surabaya telah sesuai dengan aturan yang ada, karena KAI berkolaborasi dengan PT Pertamina Patra Niaga dalam pengelolaannya, mulai dari pengiriman, pengisian, serta penyimpanan sesuai dengan aturan.
Dalam hal penggunaan BBM, ini
PT KAI Daerah Operasi 8 Surabaya mengoptimalkan layanan transportasi kereta api yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan mendukung efisiensi penggunaan BBM bersubsidi.
Transportasi kereta api sendiri merupakan salah satu transportasi paling efektif dalam mendukung mobilisasi masyarakat mengantarkan pelanggan dari titik keberangkatan hingga tujuan, yang mampu mengangkut ratusan pelanggan dalam 1 kali perjalanan.
Luqman Arif, mengatakan KAI berkomitmen mengutamakan keselamatan perjalanan KA dalam mengantar pelanggan, dengan keunggulan bebas kemacetan, tepat waktu, bahkan mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya.
Menurutnya, transportasi kereta api dapat mengurangi jumlah kendaraan di jalan, serta menurunkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.
"KAI juga berupaya untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pelanggan, mencakup perawatan infrastruktur, peningkatan frekuensi perjalanan, serta menghadirkan inovasi fasilitas yang lebih baik di stasiun dan dalam kereta," pungkasnya.
Selama Januari Hingga Oktober, KAI Daop 8 Surabaya Gunakan BBM Bersubdisi Capai 42 Juta Liter
5 November 2024 19:30 5 Nov 2024 19:30



Tags:
BBM bersubsidi KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif Kereta Api Bahan Bakar BBMBaca Juga:
Mengenal Sosok Ahmad Ridhoi: Dokter Persebaya, Pengusaha sekaligus Dosen yang Penuh SemangatBaca Juga:
Rendi Irwan dan Perjalanannya dari Atlet Sepak Bola hingga BisnisBaca Juga:
Persebaya Surabaya Blak-blakan Bicara Masa Depan Ardi IdrusBaca Juga:
Paul Munster Berikan Waktu Istirahat 2 Pemainnya Usai Bela TimnasBaca Juga:
Kondisi Malik Risaldi Mulai Membaik Siap Tampil Bela Persebaya Lawan PersijaBerita Lainnya oleh Shinta Miranda

1 April 2025 19:00
Rekomendasi Masakan Porsi Besar, Cocok Dihidangkan saat Lebaran

1 April 2025 18:43
Silaturahmi Kebangsaan, Uskup Surabaya RD Agistinus Hadiri Open House di Rumah Khofifah

1 April 2025 17:00
7 Manfaat Silaturahmi, Tak Hanya Panjangkan Umur

1 April 2025 12:45
Nikmat dan Kenyalnya Sate Bekicot Kuliner Legendaris Kediri

1 April 2025 11:30
Kim Soo Hyun Ungkap Mengapa Tak Tanggapi Foto dengan Kim Sae Ron saat Drama Queen of Tears Tayang

1 April 2025 11:15
Digadang-Gadang Jadi Naturalisasi Indonesia Miliki Darah Maluku, Siapa Tristan Goojier

Trend Terkini

26 Maret 2025 23:33
Asyik! Jelang Pensiun, Kajati Jatim Mia Amiati Dapat Jatah Komisaris Bank Mandiri

28 Maret 2025 23:41
Perjuangan Siti Lutfiyatul Kharisma, Mahasiswi UINSA Finalis Aksi Indonesia Asal Pelosok Desa Senori Tuban

31 Maret 2025 04:29
Lebaran Idul Fitri, Satu Dusun di Probolinggo Terisolir

30 Maret 2025 13:35
Sambat Bunda vs Wadul Guse: Efisiensi atau Pemborosan Anggaran? Studi Kasus Jember-Lumajang

26 Maret 2025 19:40
Usai Lebaran, Bupati Probolinggo Bakal Ngantor di 24 Kecamatan
Trend Terkini

26 Maret 2025 23:33
Asyik! Jelang Pensiun, Kajati Jatim Mia Amiati Dapat Jatah Komisaris Bank Mandiri

28 Maret 2025 23:41
Perjuangan Siti Lutfiyatul Kharisma, Mahasiswi UINSA Finalis Aksi Indonesia Asal Pelosok Desa Senori Tuban

31 Maret 2025 04:29
Lebaran Idul Fitri, Satu Dusun di Probolinggo Terisolir

30 Maret 2025 13:35
Sambat Bunda vs Wadul Guse: Efisiensi atau Pemborosan Anggaran? Studi Kasus Jember-Lumajang

26 Maret 2025 19:40
Usai Lebaran, Bupati Probolinggo Bakal Ngantor di 24 Kecamatan
