KETIK, PONOROGO – Jalan Ponorogo menjadi jejaring kota kreatif Unesco atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN) semakin dekat.
Setelah Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko memaparkan materi yang tertuang dalam dossier (dokumen usulan) pada Jumat (26/05/2023), di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf.
Dalam pemaparannya, Bupati Sugiri Sancoko membahas seputar sumbangsih kesenian Reog Ponorogo bagi ekonomi kreatif dan pembangunan perkelanjutan di Bumi Reog.
Tak hanya itu, Bupati Sugiri juga menyampaikan dukungan dan strategi pemkab dalam menghidupkan industri kreatif tersebut.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat di Kemenparekraf RI, Jumat (26/5/2023). (Foto: Humas Pemkab Ponorogo)
“Kami ditanya detail bagaimana mempertahankan yang kami tulis di dossier termasuk dampak Reog kepada pertumbuhan ekonomi. Kemudian bagaimana nyambung dengan SDGs (Sustainable Deveopment Goals), dengan anggaran, termasuk supporting kami,” ungkap Bupati Sugiri.
Bupati Sugiri mengatakan waktu 30 menit yang disediakan dinilai terlalu singkat dalam mengambarkan besarnya pengaruh Reog di Ponorogo.
Namun faktanya, Reog Ponorogo memiliki pengaruh besar bagi industri kreatif dan menghidupi begitu banyak orang di Ponorogo, termasuk mampu menginspirasi lahirnya kesenian-kesenian lain di Indonesia.
“Kalau dinilai paparan saya mungkin tidak terlalu baik menggambarkan itu. Namun semua merasakan bagaimana pengaruh Reog. Reog menjadi inspirasi budaya di mana-mana. Setiap Reog ditampilkan begitu ramainya pengunjung dan pedagang. Para seniman, perajin, pedagang, juga merasakan itu,” tekannya.
Ketika fakta di lapangan menjadi acuan, Kang Bupati optimis Kabupaten Ponorogo terpilih mewakili Indonesia disidangkan di UNESCO kategori City Of Craft and Folk Arts. Di mana Ponorogo bersaing dengan Bantul dan Surakarta. “Mudah-mudahan dinilai objektif dan Ponorogo bisa lolos” tandasnya. (*)