KETIK, MALANG – Kondisi bocah laki-laki berusia 7 tahun dari Kedungkandang, Kota Malang yang menjadi korban kekerasan anggota keluarganya kini berangsur membaik. Diketahui sebelumnya anak tersebut mengalami stunting.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengkonfirmasi hal tersebut. Ia menjelaskan stunting yang dialami bocah laki-laki itu disebabkan tidak ada penanganan baik dari keluarga.
"Stuntingnya itu diakibatkan karena kondisi keluarga. Terjadinya stunting kan 2 tahun setelah lahir, bagaimana kondisi penanganan keluarga. Kalau tidak ada penanganan dengan baik yang salah satunya dengan kecukupan gizi akhirnya bisa mengakibatkan stunting," ujarnya, Rabu (18/10/2023).
Diketahui anak tersebut merupakan pendatang dan bukan warga asli Kota Malang. Alhasil pencegahan stunting sejak dini, tidak dapat dilakukan Pemkot Malang. Hingga kini bersama dengan kepolisian, Pemkot Malang masih mencari tahu keberadaan ibu kandung bocah tersebut.
"Gizi ini memang kelainan dari pihak keluarga, jadi bukan karena lolos dari pantauan kita apalagi dia bukan warga asli sini. Ibunya juga belum tahu, karena keluarga anak tersebut kan pendatang," tambahnya.
Wahyu menambahkan, keluarga sengaja mengabaikan bocah laki-laki itu. Untuk itu Pemkot Malang terus mendampingi hingga kesehatannya semakin membaik.
"Kasus yang terjadi pada anak itu penyebabnya bukan dari hamil, tapi setelah dilahirkan itu ada kekurangan gizi. Dia bukan warga Kota Malang, mereka mengontrak. Ibunya (kandung) saja belum tahu di mana," jelasnya.
Dari pendampingan yang dilakukan Pemkot Malang bersama pihak terkait, kini berat badan anak tersebut perlahan meningkat hingga 2 kg.
"Setelah keluar dari rumah sakit nanti akan kami cover terus. Tetapi sesuai dengan ketentuan, alabila akan kita tangani tentu harus ada pernyataan dari pihak keluarga. Tapi kalau dari pihak keluarga tidak ada itikad, akan kami tangani. Kita juga ada beberapa relawan dan tempat untuk penanganan dan beberapa orang yang mengadopsi juga sudah ada," tuturnya.(*)