KETIK, SURABAYA – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur memastikan stok LPG subsidi 3 Kg dalam kondisi cukup. Namun, tantangan utama yang masih dihadapi adalah distribusi belum merata di beberapa wilayah.
“Kami sedang berkoordinasi dengan Pertamina agar distribusi bisa lebih optimal dalam waktu dekat,” jelas Kepala Dinas ESDM Jatim Aris Mukiyono, Sabtu, 8 Februari 2025.
Aris meminta Pertamina serta pemerintah daerah mendistribusikannya lebih tertata. Dengan demikian, menurutnya, harga LPG 3 Kg bisa lebih terkontrol dan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan gas subsidi.
“Upaya ini juga akan dibarengi dengan penambahan pangkalan resmi di 38 kabupaten/kota di Jatim. Dengan semakin banyaknya pangkalan, diharapkan distribusi LPG 3 kg menjadi lebih merata dan masyarakat lebih mudah mendapatkan akses,” kata Aris.
Selain itu, pemerintah berencana memberikan kemudahan dalam perizinan bagi para pengecer yang ingin menjadi sub pangkalan. Nantinya, seluruh pengecer harus memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) yang dapat diperoleh dengan persyaratan KTP dan NPWP.
Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan mendapatkan LPG 3 kg, serta harga di pasaran dapat lebih terkontrol sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sebelumnya Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 Kg per 15 Januari di Jatim mengalami penyesuaian kenaikan sebesar Rp2.000 per tabung. Yakni dari Rp16.000 ke Rp18.000. Kenaikan ini berdasarkan SK Pj Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024. (*)
