KETIK, ACEH BARAT DAYA – Aparat Penegak Hukum (APH) diminta untuk segera melakukan penyelidikan terkait dugaan korupsi mega proyek yang bernilai mencapai Rp 10 miliar pada pembangunan Gedung Perpustakaan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh.
Koordinator LSM Koalisi Masyarakat Pejuang Keadilan (Kompak), Saharuddin mengungkapkan, pembangunan gedung megah pada tahun 2022 lalu itu bersumber anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Walaupun baru beberapa tahun dibangun, kondisi gedung itu sangat memprihatinkan. Hampir di seluruh sudut ruangan, gedung tersebut mengalami keretakan," kata Saharuddin, Senin, 10 Maret 2025.
Selain itu, tuturnya, kondisi pondasi di teras depan gedung juga mengalami keretakan, bahkan saat hujan gedung tersebut juga sempat terjadi kebocoran di lantai atas.
"Kalau hujan lebat, petugas piket harus menampung air menggunakan ember," sebut dia.
Terbaru, beber Saharuddin, untuk saat ini kondisi bangunan yang retak sudah didempul agar keretakan tidak terlihat, namun tingkat kualitasnya sangat diragukan.
"Kita menduga pekerjaan pembangunan gedung perpustakaan tersebut dikerjakan tidak sesuai spek atau dikerjakan asal jadi," ujarnya.
Oleh sebab itu, Koordinator Kompak minta APH untuk segera melakukan penyelidikan dan pemeriksaan lanjut atas dugaan korupsi pada proyek yang menelan anggaran sebesar Rp 10 miliar.
Selain itu, pihaknya juga berharap agar APH untuk serius menangani kasus-kasus korupsi lain di Abdya. Supaya setiap pembangunan yang ada dikerjakan sesuai spek atau berkualitas dan Abdya terbebaskan dari kejahatan korupsi. (*)