KETIK, PACITAN – Riuh yang terjadi di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Pacitan pada siang hingga malam hari, Jumat, 25 April 2025 kemarin, ternyata berawal dari insiden mediasi kecelakaan lalu lintas (lakalantas).
Kejadian bermula dari kecelakaan di kawasan Penceng, Pacitan, antara truk Isuzu Elf AE 9668 SM yang dikemudikan Farhan Edi Cahyo Widodo (25), warga Sukoharjo, dengan Mitsubishi L300 AD 1380 LU yang dikemudikan Zhainal Abidin (32), warga Desa Candi, Pringkuku.
Farhan kemudian dibawa ke Mapolres Pacitan untuk dimintai keterangan oleh Unit Laka Lantas.
Situasi mendadak berubah tegang ketika dua pria berbadan besar, yang mengaku rekan Farhan, mendatangi Mapolres.
Mereka menuntut penyelesaian cepat dan menunjukkan sikap agresif terhadap petugas. Ketika upaya mediasi menemui jalan buntu, salah satu dari mereka melontarkan ancaman.
Menurut sumber internal kepolisian, pria tersebut mengancam akan membom Mapolres dan menyerang anggota polisi.
Ia bahkan menyebut dirinya sebagai mantan anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Riuh memuncak saat salah satu dari mereka mencoba mengeluarkan benda mencurigakan yang diduga senjata api dari tasnya.
Beruntung, anggota kepolisian sigap meringkus mereka sebelum terjadi hal yang lebih buruk.
Ketiga orang itu, termasuk Farhan, langsung diamankan untuk pemeriksaan intensif.
Dugaan Bom di Mobil Pelaku, Brimob Polda Jatim Temukan Dua Bilah Samurai
Ketegangan berlanjut saat polisi menemukan dua unit mobil Toyota Avanza putih, masing-masing bernomor polisi B 1972 KKX dan BG 1232 DY, terparkir di depan Mapolres dan Gedung Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Pacitan.
Pemeriksaan mobil terduga teroris di Barat Mapolres Pacitan, Jumat, 25 April 2025 sore. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Kedua kendaraan itu milik rekan Farhan dan diduga membawa bahan peledak.
Sebagai langkah antisipasi, polisi menutup sementara ruas Jalan Ahmad Yani, khususnya di barat Mapolres, depan Gedung Kwarcab Pramuka, hingga Paviliun Wijaya Kusuma.
Garis polisi dipasang di sejumlah titik, dan pengamanan diperketat.
Untuk mendukung pengamanan, Tim Brimob dari Polda Jawa Timur serta Tim Penjinak Bom (Jibom) diterjunkan ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa kendaraan mencurigakan tersebut.
Namun, berdasarkan pantauan Ketik.co.id saat pemeriksaan, Jumat, 25 April 2025 sore. Beruntung, tak ditemukan bahan peledak di dalam kedua mobil tersebut.
Hasil penggeledahan, terlihat polisi menemukan dua bilah samurai, sejumlah jaket dan pakaian, serta sarung.
Densus 88 Turun Tangan, Lakukan Pemeriksaan Lanjutan
Penanganan lebih lanjut, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror dari Mabes Polri bersama jajaran Polres Pacitan kini dilibatkan.
Dalam penggeledahan lanjutan terhadap para terduga, satu pucuk senjata jenis airsoft gun berhasil disita aparat.
Tim Densus 88 juga tampak melakukan pendalaman terhadap sejumlah individu yang diduga terkait jaringan terorisme. Terduga pelaku kini tengah menjalani interogasi intensif di salah satu ruangan Polres Pacitan.
Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, belum memberikan keterangan rinci terkait perkembangan terbaru kasus tersebut. Ia meminta publik untuk bersabar.
"Akan kami informasikan satu sampai dua hari ke depan," ucapnya, Sabtu, 26 April 2025.
Ayub menegaskan bahwa proses penyelidikan masih berjalan secara hati-hati.
Pihaknya bersama tim gabungan masih melakukan pendalaman, interogasi, serta gelar perkara untuk mengungkap jaringan yang lebih luas.
Situasi terkini di sekitar Mapolres Pacitan masih dipantau ketat oleh aparat keamanan. Jalan Ahmad Yani, depan Mapolres kembali ditutup dan diawasi oleh anggota Brimob bersenjata lengkap. (*)