KETIK, MALANG – Upaya transformasi kesejahteraan sosial di Indonesia kembali mendapat dukungan penuh dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui penyelenggaraan Kuliah Umum Nasional bertajuk "Paradigma Baru dalam Manajemen Pembangunan Kesejahteraan Sosial di Indonesia".
Kegiatan yang berlangsung di Aula Lantai 9 Gedung GKB 4 UMM ini menghadirkan lima narasumber utama yang membahas paradigma baru dalam pengelolaan kesejahteraan sosial.
Acara yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai unsur, mulai dari mahasiswa, pelajar, praktisi hingga pekerja sosial ini bertujuan memperkuat kolaborasi lintas sektor dan mendorong penggunaan teknologi digital sebagai solusi inovatif dalam pembangunan kesejahteraan sosial.
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Prof. Dr. Nazaruddin Malik, S.E., M.Si menegaskan pentingnya paradigma baru dalam manajemen kesejahteraan sosial berbasis data dan kolaborasi lintas sektor.
Negara menjadi mediator keadilan sosial berbasis Pancasila, pastikan akses setara dan empati kemanusiaan bagi seluruh masyarakat. Pengelolaan berbasis teknologi digital akan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan kesejahteraan sosial.
Partai politik dan distribusi sumber daya perlu dievaluasi agar adil dan tepat sasaran, guna mengatasi ketidakadilan dan ketimpangan sosial, serta membangun hubungan kemanusiaan yang sejahtera.
“Muhammadiyah secara gamblang mengedepankan empati kemanusiaan tanpa melihat golongan atau kelompok, seluruhnya harus diberi perhatian dalam menjalankan kehidupan iman dan berketuhanan," katanya.
Komitmen UMM untuk Masa Depan Kesejahteraan Sosial Indonesia
Sebagai salah satu perguruan tinggi terdepan, UMM berkomitmen mencetak lulusan yang siap bersaing secara nasional dan global. Melalui kegiatan ini, UMM menunjukkan perannya dalam mendukung pembangunan kesejahteraan sosial yang lebih inklusif, adaptif, dan berbasis teknologi.
"UMM terus berupaya menjadi pionir dalam pengembangan keilmuan kesejahteraan sosial sebagai spirit gerakan Muhammadiyah," urai Prof Nazaruddin.
Ketua Program Studi Kesejahteraan Sosial UMM, Dr. Fauzik Lendriyono, M.Si menekankan tentang pentingnya semua pihak untuk kolaboratif memanfaatkan teknologi alternatif berbasis kecerdasan buatan (AI) dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan sosial.
"Transformasi berbasis digital dan kolaborasi lintas sektor adalah kunci menuju pembangunan kesejahteraan sosial yang lebih adaptif dan responsif," ujarnya.
Peserta kuliah umum mengaku mendapatkan banyak inspirasi dari materi yang disampaikan para pembicara. Kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para narasumber melalui sesi tanya jawab semakin memperkaya pemahaman peserta.
"Materi yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan praktis di lapangan menjadi nilai lebih dari kegiatan ini," urai Dr. Fauzik.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur Dr. Emil Elistianto Dardak menekankan pentingnya regulasi yang adaptif agar dapat menjawab kebutuhan sosial di tengah perubahan yang cepat.
Kompleksitas permasalahan sosial menuntut semua pihak berkolaborasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk mendukung pencapaian masyarakat yang lebih sejahtera.
"Paradigma baru kesejahteraan sosial mencakup digitalisasi layanan publik, perubahan ekonomi, integrasi jaring pengaman sosial, dan dukungan keluarga untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera," tegasnya.(*)