KETIK, SURABAYA – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) telah mengumumkan rencana pembangunan kampus baru di Ibu Kota Nusantara (IKN). Langkah ini menjadikannya sebagai perguruan tinggi pertama yang berinvestasi di wilayah tersebut.
Pembangunan ini dijadwalkan dimulai pada tahun 2025 dengan nilai investasi tahap pertama mencapai Rp1,25 triliun.
Rektor Unesa Nur Hasan menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung pembangunan IKN sebagai kota masa depan yang berkelanjutan, dan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia.
Dukungan Unesa salah satunya melalui investasi bidang pendidikan. Dengan kata lain, kampus berjuluk ‘Rumah Para Juara’ akan membangun kampus ketujuh tahun ini di IKN.
Langkah ini menjadikan Unesa sebagai satu-satunya perguruan tinggi atau universitas pertama yang terlibat langsung dalam pembangunan kawasan di IKN.
“Rencana pembangunan ini sudah disiapkan sejak lama, sudah ada lahan sekitar 4 hektar untuk Unesa di sana (IKN),” ucap Hasan.
Lokasi yang direncanakan sebagai kawasan kampus Unesa di sana berjarak sekitar 3,5 km dari lokasi upacara HUT ke-79 Republik Indonesia 2024 lalu.
Baginya langkah besar Unesa ini merupakan komitmen untuk mewujudkan pembangunan Indonesia yang berketahanan, berkelanjutan dan berdampak.
Pada kesempatan itu, Unesa bersama empat badan usaha atau pelaku investasi lainnya yaitu PT Brantas Abipraya, PT Puri Persada Lampung, PT Berkah Bersinar Abadi, dan Balikpapan Ready Mix Nusantara menandatangani perjanjian kerja sama atau PKS dengan OIKN.
Perjanjian Kerja Sama (PKS) tersebut menandai dimulainya pembangunan infrastruktur atau pemanfaatan lahan dengan estimasi nilai investasi sebesar Rp.1,25 Triliun untuk tahap pertama.
“Tahap pertama ini untuk membangun mixed use, hotel, perkantoran, juga universitas,” ucap Agung Wicaksono, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN melalui sambutannya dalam acara tersebut.
Kepala OIKN, Mochamad Basuki Hadimuljono menuturkan, bagi yang sudah menjalani PKS, artinya badan usaha atau pelaku investasi sudah memiliki hak pemanfaatan lahan atau tanah.
“Kalau ada PKS, berarti tanahnya sudah tersedia, sudah form, sudah mempunyai atas tanahnya. HGB-nya sudah, pemanfaatan,” ucapnya.
Dia menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas partisipasi para investor dan badan usaha dalam rencana pembangunan tersebut.
“Kerja sama ini menjadi semangat bersama untuk membangun IKN lebih cepat,” ucapnya.(*)