KETIK, SURABAYA – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) terus menunjukkan komitmennya untuk berinovasi menyesuaikan kebutuhan sesuai dengan perkembangan zaman. Terbaru Unesa membuka program studi (prodi) baru S-1 Kecerdasan Artifisial atau Artificial Intelligence (AI) yang bernaung di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Prodi S-1 Kecerdasan Artifisial atau Artificial Intelligence (AI) ini sudah dibuka pada penerimaan mahasiswa baru tahun ini. Prodi ini dapat dipilih melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), golden ticket, dan jalur mandiri.
Koorprodi S-1 Kecerdasan Artifisial, Elly Matul Imah mengatakan prodi S-1 Kecerdasan Artifisial mempelajari pengembangan sistem cerdas yang meniru kemampuan manusia, termasuk pembelajaran mesin, deep learning, sains kognitif, visi komputer, pemrosesan bahasa alami, analisis big data, robotika, dan green computing.
"Perkuliahan prodi ini mengombinasikan teori dan praktik dengan ciri khas yang mencerminkan visi serta keunggulan Unesa, terutama dalam bidang techno-edupreneurship dan cognitive science,” jelas Elly Matul, Senin 10 Maret 2025.
Dengan melihat perkembangan teknologi AI yang semakin pesat saat ini, prodi ini digadang-gadangkan menjadi salah satu disiplin ilmu yang paling dibutuhkan, dan memiliki prospek yang bagus ke depannya nanti.
Kehadiran prodi anyar ini merupakan bentuk komitmen Unesa dalam menjawab kebutuhan masyarakat dan negara yang berbagai aspek dan sektornya sudah tidak bisa lepas dari kecerdasan artifisial.
Di Unesa, terdapat mata kuliah penciri seperti Sains Neuro Kognitif, Machine Learning, Analisis Big Data, Deep Learning, Komputer Asistif, Cloud Computing, Natural Language Processing, Bioinformatika, Quantum Computing, Kecerdasan Bisnis, dan lain-lain.
“Perkuliahannya menggunakan berbagai model, dan metode seperti project based learning atau PjBL, case method, praktikum," tambahnya.
Lulusan dari prodi S-1 AI ini memiliki beberapa prospek yang cukup menjanjikan kedepannya. Berikut ini adalah beberapa prospek lulusan S-1 AI Unesa.
• Profesional AI atau ML analyst atau engineer: ahli dalam pengolahan data, pengembangan model, serta integrasi AI ke dalam sistem bisnis untuk menyelesaikan masalah kompleks dan meningkatkan efisiensi operasional.
• AI digital entrepreneur: inovator yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menciptakan solusi digital disruptif dan bernilai bisnis tinggi.
• AI Neuro cognition analyst: menganalisis proses kognitif dengan mengintegrasikan ilmu saraf, psikologi, dan analitik data. Mereka memanfaatkan EEG, fMRI, dan machine learning untuk memahami fungsi otak serta mengembangkan solusi bagi kesehatan mental, pembelajaran, dan kinerja manusia.
• Data intelligence analyst atau engineer: memiliki kemampuan dalam merancang, membangun, dan mengelola infrastruktur data berbasis AI untuk pengumpulan, penyimpanan, dan pemrosesan skala besar. Dengan fokus pada efisiensi dan skalabilitas, mereka menjadi kunci dalam solusi berbasis data. (*)