KETIK, PACITAN – Harga daging sapi di Pasar Tradisional Pacitan tercatat stabil tanpa ada kenaikan meski wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tengah merebak di keseluruhan wilayah.
Plt. Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja (Disdagnaker) Pacitan, Wahyu Dwi Cahyono, mengatakan, harga daging sapi biasa saat ini berada di kisaran Rp120 ribu per kilogram, sementara untuk daging sapi super dihargai antara Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu per kilogram.
Cahyo juga menambahkan, meski wabah PMK tak berpengaruh langsung terhadap harga jual daging sapi, sejumlah pedagang mengeluhkan penurunan omzet akibat kekhawatiran masyarakat terhadap kesehatan hewan ternak.
"Tidak ada kenaikan harga daging sapi meskipun kasus PMK tengah merebak. Namun, pedagang merasa omzet mereka menurun karena adanya kekhawatiran dari konsumen," ujar Cahyo usai cek kondisi ke sejumlah pasar, Rabu, 15 Januari 2025.
Penjaja Kuliner Alami Hal Serupa, Tukang Bakso Kurangi Porsi
Selain memengaruhi omzet pedagang daging, usaha kuliner berbahan baku daging sapi, seperti bakso juga mengalami hal yang sama.
Penjual Bakso Gerobak di Pasar Minulyo Pacitan, Candra (26), juga mengungkapkan adanya penurunan omzet.
Biasanya, Candra hanya perlu menghabiskan dagangan baksonya sebelum pukul 11.00 WIB. Kini, hingga pukul 15.00 WIB terkadang masih ada sisa.
“Peminat pembeli bakso menurun, terutama lima hari terakhir ini. Mereka takut karena penyakit PMK itu. Kalau sebelum PMK laku 100 porsi lebih, sekarang paling sekitar 90-95 porsi saja,” terangnya.
Tukang Bakso Gerobak yang berjualan di Pasar Minulyo Pacitan. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Sebagai solusi, Candra mengurangi porsi penjualan baksonya agar tetap bertahan. "Mau nurunin harga enggak bisa, solusinya ya tlaten saja. Sedikit-sedikit dapat,” ungkapnya.
Satu porsi bakso miliknya masih dijual dengan harga yang sama, yakni Rp10 ribu rupiah.
Para pembeli kini mengaku lebih selektif dalam membeli sejak munculnya kabar tentang PMK. Masyarakat juga diminta untuk memastikan daging yang dibeli berasal dari sumber yang sehat dan terjamin kualitasnya.
"Diimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam membeli daging sapi. Selain itu, pedagang juga diminta untuk menjual daging sapi yang sehat dan tidak terinfeksi penyakit," tandas Plt Kabid Cahyo. (*)