KETIK, JEMBER – Ramai jadi pembicaraan, seorang pria asal Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember nekat berangkat ibadah haji sendiri menggunakan sepeda motor.
Pria itu bernama Daman Huri, bekerja sebagai guru ngaji dan penjual cilok memulai perjalanannya sejak Minggu (21/4/2024) malam. Ia diperkirakan akan sampai ke tanah suci dalam waktu 1,5 bulan.
“Karena kalau ikut Kemenag menunggunya terlalu lama,” ujarnya dalam keterangan yang diterima.
Berbekal kepercayaan dan cerita pengalaman dari nenek moyangnya, Damanhuri berangkat ibadah haji sendiri.
Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Kemenag Jember, Akhmad Sruji Bahtiar menegaskan bahwa Daman Huri di luar tanggung jawab pemerintah.
"Itu yang dimaksud bukan reguler maupun mandiri, tapi berangkat sendiri. Meskipun begitu kami tetap memantau,” ujarnya, Rabu (24/4/2024) siang.
Apabila telah sampai dan mendapatkan izin dari otoritas Arab Saudi, Sruji mengatakan rukun-rukun ibadah haji tetap sama seperti jamaah haji lainnya.
“Wukuf di Arafah, lempar jumrah di Mina. Karena itu adalah rukun-rukun dan wajib haji yang harus dilalui sehingga hajinya menjadi sah karena rukun dan wajibnya dilakukan,” tuturnya.
Namun, Sruji menegaskan bahwa Kemenag Jember tidak menyarankan untuk berangkat sendiri ke tanah suci. Sebab pada bulan haji, jamaah yang mau masuk ke tanah suci melakukan ibadah harus memiliki paspor dan visa.
“Tentu didahului dengan pemenuhan administrasi. Kalau tidak punya paspor dan visa kan tidak mungkin,” katanya.
Sementara Bupati Jember Hendy Siswanto turut mendoakan kelancaran perjalanan Daman Huri.
“Rupanya sudah mengetahui nomor telepon konsulat di luar negeri dan mengerti bagaimana menghubunginya,” kata Hendy.
Menurutnya, perjalanan Daman Huri mengikuti jejak para leluhur yang lebih dahulu perjuangan menunaikan ibadah haji.
“Pendahulu dan buyut dulu bahwa kan itu taruhannya nyawa. Ada juga naik unta, naik kapal laut yang belum tentu keselamatannya juga berisiko. Dan sekarang ini luar biasa ada Pak Daman Huri,” tutupnya.(*)