KETIK, JAKARTA – Cacar monyet, atau monkeypox, adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus monkeypox, yang merupakan bagian dari keluarga virus yang sama dengan cacar (smallpox).
Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada monyet laboratorium di 1958 dan kasus manusia pertama ditemukan pada 1970 di Republik Demokratik Kongo.
Penyakit ini dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis) melalui kontak dengan darah, cairan tubuh atau lesi pada kulit atau mukosa hewan yang terinfeksi.
Penularan antar manusia juga bisa terjadi, biasanya melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi pada kulit orang yang terinfeksi, atau melalui droplet pernapasan.
Meskipun sebagian besar kasus sembuh dalam beberapa minggu, cacar monyet dapat menjadi serius, terutama pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah atau pada anak-anak.
Menurut informasi yang disampaikan oleh Plh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Yudhi Pramono, jumlah kasus Mpox yang tercatat hingga 17 Agustus 2024 adalah 88 kasus.
Dari total tersebut, 87 kasus sudah sembuh, menunjukkan angka kesembuhan yang cukup tinggi. Kasus-kasus ini tersebar di berbagai daerah dengan rincian sebagai berikut:
• Jakarta: 59 kasus
• Jawa Barat: 13 kasus
• Banten: 9 kasus
• Jawa Timur: 3 kasus
• Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY): 3 kasus
• Kepulauan Riau (Kepri): 1 kasus
Tren mingguan konfirmasi kasus Mpox menunjukkan bahwa periode dengan kasus terbanyak terjadi pada Oktober 2023. Ini mencerminkan fluktuasi dalam penyebaran penyakit yang mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor epidemiologis dan sosial.
Berdasarkan laporan "Technical Report Mpox di Indonesia Tahun 2023" yang diterbitkan Kemenkes pada 2024, gejala Mpox pada kasus konfirmasi yang paling banyak dilaporkan, antara lain lesi, diikuti oleh demam, ruam, dan limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening).
Gejala lainnya yakni nyeri tubuh, lemah, dan sakit kepala.
Pencegahan terutama melibatkan penghindaran kontak dengan hewan liar yang mungkin membawa virus dan mengurangi kontak dengan orang yang terinfeksi.
Sementara itu, durasi kesembuhan pasien Mpox bervariasi mulai dari 2-4 minggu. Periode lama sakit paling singkat adalah 14 hari dari timbulnya gejala pertama.
Yudhi Pramono juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker medis jika merasa tidak sehat.
Bagi mereka yang mengalami gejala seperti ruam bernanah atau keropeng pada kulit, diharapkan segera melakukan pemeriksaan di puskesmas, klinik, atau rumah sakit terdekat.
Kewaspadaan dan tindakan pencegahan ini penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. (*)