Kunjungi Sleman, Wamenkes Sebut Penanganan TBC di Tamanmartani Jadi Contoh Kabupaten Lain Se-Indonesia

Jurnalis: Abdul Aziz
Editor: M. Rifat

1 Februari 2025 09:38 1 Feb 2025 09:38

Thumbnail Kunjungi Sleman, Wamenkes Sebut Penanganan TBC di Tamanmartani Jadi Contoh Kabupaten Lain Se-Indonesia Watermark Ketik
Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono saat melakukan kunjungan kerja di Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan dalam rangka meninjau penanggulangan TBC di Kabupaten Sleman, 31 Januari 2025. (Foto: Diskominfo Sleman for Ketik.co.id)

KETIK, SLEMAN – Bertindak mewakili Bupati Sleman, Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Hukum Pemkab Sleman Anton Sujarwa menyampaikan kunjungan Kementerian Kesehatan di Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Jumat 31 Januari 2025 merupakan suatu kehormatan dan semakin memotivasi Kabupaten Sleman dalam mengoptimalkan penanganan tuberkulosis.

Membacakan sambutan Bupati Sleman, Anton menyatakan Pemkab Sleman memiliki komitmen kuat dalam rangka eliminasi TB di tahun 2030.

"Saya mengajak seluruh elemen masyarakat, tenaga kesehatan, dan pemangku kepentingan untuk terus bersinergi dalam upaya menanggulangi TBC di Kabupaten Sleman," ucapnya.

Disebutkan TBC masih menjadi tantangan kesehatan di Kabupaten Sleman. Estimasi kasus TBC di Sleman tercatat sebanyak 2.592 kasus yang didapatkan dari pemeriksaan terhadap 13.997 orang terduga TB.

"Kami sadari bahwa dibutuhkan upaya edukasi untuk meyakinkan warga melakukan pengobatan," terangnya.

Untuk itu, sejak tahun 2023 Pemkab Sleman, papar Amton, telah meluncurkan inovasi SIKAT TB (Sleman Sigap Kendali dan Atasi Tuberkulosis) yang menjadikan kalurahan sebagai lokus pengendalian TB untuk mengundang warga sekaligus memfasilitasi tempat penyelenggaraan.

Aksi ini melibatkan seluruh sektor, perangkat daerah, hingga mitra swasta untuk berbagi peran dalam upaya pencegahan dan pengendalian tuberculosis.

Diungkapkan, Pemkab Sleman berhasil meningkatkan capaian pemeriksaan warga terduga TB di Kabupaten Sleman tahun 2023 dari 112 persen menjadi 116 persen pada tahun 2024.

Disamping itu, Pemkab Sleman juga memberikan bantuan bagi warga terdiagnosa TB khususnya dengan kriteria kurang mampu. Bantuan tersebut berupa program Rehab Rumah Tidak Layak Huni yang diinisiasi oleh Dinas PU dan Baznas Sleman.

Kemudian dari aspek sosial ekonomi, Dinas Sosial Sleman juga memfasilitasi bantuan senilai 60 ribu per hari, selama dua bulan pengobatan intensif. Kebijakan ini tertuang dalam Perbup Sleman tentang Jaring Pengaman Sosial No.75 Tahun 2023.

"Untuk itu, Pemkab Sleman mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersinergi menanggulangi TBC secara optimal dan tuntas," pesannya.

Nah, dalam rangka meninjau penanggulangan TBC di Kabupaten Sleman inilah Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono melakukan kunjungan kerja di Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan.

Selain Staf Ahli Bupati Sleman, Anton Sujarwa, kegiatan yang diisi dengan diskusi ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan DIY, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sleman, Panewu Kalasan, Lurah Tamanmartani, serta para kader TB yang ada di Kalurahan Tamanmartani.

Menurut Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono, model-model yang dilakukan di Kalurahan Tamanmartani akan diambil kemudian direplikasi sebagai contoh untuk kabupaten-kabupaten di seluruh Indonesia.

Dante juga mengatakan suksesnya penanganan percepatan tuberkulosis di Kalurahan Tamanmartani tidak lepas dari kolaborasi dan kontribusi dari berbagai macam sektor. Karena tuberkulosis tidak bisa ditangani secara eksklusif atau sendiri oleh Kementerian Kesehatan RI.

“Seperti Dinas Sosial Sleman yang memberikan jadup (jaminan hidup) sebesar Rp 60.000 per hari selama dua bulan, pemeriksaan active case finding oleh kader, dan yang membuat saya bangga semua itu dilakukan tidak menunggu tetapi jemput bola,” tegas Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono.

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sleman Cahya Purnama mengungkapkan untuk mencegah penyakit Tuberculosis
berbagai strategi telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Pemkab Sleman. Diantara dengan melaksanakan Program Inovasi SIKAT TB.

Dipaparkan, SIKAT TB merupakan layanan komprehensif multisektor untuk menjamin akses pelayanan standar pemeriksaan terduga TBC lebih efektif, efisien, setara dan aktif menjangkau keluarga rentan kurang mampu dengan sistem informasi digital.

Dijelaskan pula, program SIKAT TB merupakan salah satu strategi untuk menemukan kasus TBC.

Sedangkan menyukseskan strategi ini, Dinas Kesehatan Pemkab Sleman bekerjasama dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta instansi terkait lainnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kemenkes RI Wakil Menteri Kesehatan RI Wamenkes RI Atasi TBC SIKAT TB Dinkes Sleman Pemkab Sleman Inovasi Kesehatan