World Cleanup Day, Ascott Regional Bali Pungut Sampah Pantai Mertasari

Jurnalis: I Putu Manuaba
Editor: Mustopa

13 September 2024 13:50 13 Sep 2024 13:50

Thumbnail World Cleanup Day, Ascott Regional Bali Pungut Sampah Pantai Mertasari Watermark Ketik
Ratusan karyawan dari sejumlah hotel Ascott Regional Bali bersih-bersih pantai Mertasari (Foto: I Putu Manuaba/Ketik.co.id)

KETIK, DENPASAR – Semarak perayaan World Cleanup Day di seluruh dunia mulai terasa di Bali. Pada Jumat, 13 September 2024, giliran Ascott Regional Bali yang menunjukkan kontribusinya.

Perusahaan perhotelan yang meliputi 11 properti di Bali tersebut turun tangan bersih-bersih pantai. Ratusan orang yang merupakan karyawan dari belasan properti tersebut turut serta.

Dengan menggunakan sarung tangan, kantung sampah dan peralatan kebersihan lainnya, mereka dengan sigap memungut sampah di kawasan Pantai Mertasari, Sanur. Puluhan kantung sampah tersebut kemudian dibawa ke TPA terdekat.

Pantai Mertasari merupakan pantai dengan pasir putihnya yang bersih dan salah satu destinasi populer bagi wisatawan. Namun, seperti banyak pantai di seluruh dunia, pantai ini menghadapi tantangan serius, yakni pengelolaan sampah.

General Manager Maison Aurelia by Préférence Pauline Mottoulle mengungkapkan bahwa antusiasme terhadap kegiatan bersih-bersih tersebut merupakan salah satu kontribusi dalam menyoroti pentingnya pelestarian lingkungan.

“Dan saya bangga melihat tim serta komunitas bekerja sama untuk melindungi lingkungan yang indah ini. Hal ini menjadi pengingat yang kuat akan dampak yang dapat kita capai dengan bersatu untuk tujuan bersama,” ujar Pauline yang juga perwakilan dari Ascott Regional Bali.

Selain merayakan World Cleanup Day yang jatuh setiap bulan September, Ascott Regional Bali juga menunjukkan bahwa pihaknya konsisten dengan program program keberlanjutan lingkungan atau sustainable environment llewat program Ascott CARES yang mempromosikan praktik ramah lingkungan di sektor pariwisata.

Program ini memiliki lima pilar utama yakni komunitas, aliansi, rasa hormat, lingkungan, dan rantai pasokan. Prinsip-prinsip ini berupaya menciptakan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar perusahaan.

World Cleanup Day yang mulai gencar diperkenalkan di seluruh dunia merupakan gerakan internasional yang memerangi permasalahan sampah global sejak lima tahun terakhir.

Pemerintah Provinsi Bali tidak diam berpangku tangan melihat fenomena ini. Selain memungut dan menampung sampah secara reguler, pemerintah juga menjajaki kerjasama dengan sejumlah investor.

Salah satunya dari Tiongkok yang terus melakukan pembicaraan terkait kerjasama penanganan sampah. Sebab masalah utama adalah proses pengelolaan sampah itu sendiri yang didominasi sampah plastik dan perlu didaur ulang.

Pengelolaan sampah yang terbengkalai tersebut akhirnya membuat sejumlah TPA di Bali memiliki sampah yang menggunung.(*)

Tombol Google News

Tags:

Denpasar worldcleanupday