Wujudkan Organisasi Pesantren yang Profesional, Nurul Jadid Studi ke Pemkab Probolinggo

23 Juni 2025 15:30 23 Jun 2025 15:30

Thumbnail Wujudkan Organisasi Pesantren yang Profesional, Nurul Jadid Studi ke Pemkab Probolinggo
Pengurus Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo di ruang pertemuan Pemerintah Daerah (Foto: Ponirin/Ketik)

KETIK, PROBOLINGGO – Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton melakukan kunjungan studi tiru ke Pemkab Probolinggo, Senin, 23 Juni 2025. Tujuan kegiatan itu sebagai upaya memperkuat sistem kelembagaan dan tata kelola organisasi pesantren secara berkelanjutan.

Fokus utama dari kegiatan ini adalah menggali praktik terbaik (best practices) dalam pelaksanaan sistem ex officio. Khususnya terkait penguatan struktur organisasi dan efektivitas pelaksanaan tugas pengurus pesantren.

Kunjungan yang dimulai pukul 08.00 WIB ini diikuti oleh delapan perwakilan dari unsur pimpinan pesantren. Hadir diantaranya Sekretaris Pesantren H. Thohiruddin, MM.Pd, Kabag Keuangan dan Aset Abdul Hamid, serta para kepala bidang strategis lainnya.

Dalam sambutannya, Sekretaris Pesantren Nurul Jadid H. Thohiruddin menyampaikan bahwa studi tiru ini merupakan langkah strategis dalam mereformasi manajemen kelembagaan pesantren, terutama dalam hal pelaksanaan kegiatan berbasis ex officio.

“Kami ingin meninggalkan sistem panitia ad hoc yang selama ini digunakan, dan menggantinya dengan mekanisme berbasis struktur pengurus tetap sesuai tupoksi masing-masing. Dengan demikian, pengelolaan kegiatan menjadi lebih terarah dan profesional,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pembenahan organisasi adalah bagian dari komitmen besar Nurul Jadid untuk menjadi institusi pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Namun tetap berakar pada nilai-nilai pesantren.

Pihak Pemkab Probolinggo melalui Plt Kepala Bidang Keorganisasian, Sholehudin Hamid, menyambut baik kunjungan tersebut.

Ia menyatakan bahwa keterbukaan Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam belajar dan mengadopsi sistem birokrasi pemerintahan merupakan bentuk kedewasaan lembaga dalam membangun tata kelola yang transparan dan efisien.

“Kami sangat mengapresiasi langkah Pesantren Nurul Jadid. Ini bukan hanya studi tiru, tapi bentuk nyata sinergi antara lembaga pendidikan dan pemerintah dalam hal penguatan kelembagaan,” ucap Sholehudin.

Selama kegiatan, peserta studi tiru mendalami berbagai aspek penting dalam sistem keorganisasian Pemkab Probolinggo, mulai dari struktur dan pembagian tugas, mekanisme pelaporan.

Hingga strategi penanganan kendala dalam implementasi ex officio. Proses tersebut dilakukan melalui sesi wawancara, observasi langsung, pengumpulan dokumen kelembagaan, serta forum diskusi intensif.

Pihak pesantren berharap hasil dari studi tiru ini akan dirumuskan dalam bentuk laporan analitis dan rekomendasi strategis untuk perbaikan sistem internal.

Laporan tersebut nantinya akan menjadi dasar penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan ex officio di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dengan adanya langkah ini, Nurul Jadid menegaskan keseriusannya untuk menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya unggul dalam aspek keilmuan, tetapi juga dalam tata kelola kelembagaan modern yang mampu mendukung visi besar pesantren di era transformasi digital dan tata kelola profesional. (*)

Tombol Google News

Tags:

Ex-officio Pengurus Nurul Jadid probolinggo Pemkab Probolinggo