KETIK, SURABAYA – Tahun baru Imlek tinggal menghitung hari. Para warga keturunan Tionghoa menyambutnya dengan penuh suka cita.
Selain sebagai momen berkumpul keluarga besar, Chinese New Year alias Imlek dikenal sebagai perayaan menyambut tahun baru agar penuh kelimpahan dan berkah.
Salah satu hidangan yang menjadi kekhasan Imlek adalah Yee Shang atau Yusheng. Ini adalah makanan yang menyerupai salad kuno.
Bahan dasarnya adalah ikan mentah yang direndam dengan minyak wijen dan beberapa rempah. Makanan ini biasanya disajikan dengan beberapa sayuran segar seperti wortel dan lobak.
Berbagai sajian makanan imlek (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
Makanan khas yang berasal dari budaya masyarakat Tiochiu Tiongkok Selatan ini dipercaya sebagai simbol kelimpahan rezeki dan kemakmuran bagi orang-orang yang memakannya. Sesaat sebelum disantap, biasanya Yee Shang akan dicampur terlebih dahulu dan kemudian diangkat menggunakan sumpit setinggi-tingginya.
Menariknya, berdasarkan kepercayaan turun-temurun masyarakat Tonghoa, semakin tinggi sumpit diangkat, semakin melimpah rezeki dan kemakmuran yang didapat.
Makna inilah yang ingin disampaikan oleh Vasa Hotel Surabaya dengan menyuguhkan Yusheng sebesar 2 meter pada perayaan Imlek tahun ini.
Mini Tanuwijaya, Cluster Director Food and Beverage Tanly Hospitality mengungkapkan hal ini dilakukan untuk menggambarkan semangat menyongsong tahun 2023 agar kelimpahan dan kemakmuran yang didapat juga semakin besar.
“Yee Shang adalah makanan etnik khas Tionghoa yang sangat identik dengan Imlek. Dan ini tidak hanya sekadar hidangan pembuka, namun juga merupakan simbol doa dan harapan. Tentunya harapan ini adalah untuk kita semua” ucap Mini.
Selain itu, Director of Marketing Tanly Hospitality, Mona Cella mengatakan dari acara ini Vasa ingin memberikan highlight kepada budaya Tionghoa yang tidak bisa dipungkiri membawa keragaman bagi kekayaan Indonesia. Budaya itu juga merupakan bentuk penghormatan dan toleransi khususnya bagi saudara Tionghoa yang merayakan Imlek di Surabaya.(*)
