KETIK, SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyelenggarakan pemilihan rektor periode 2024-2029. Dari 104 pendaftar, terseleksi menjadi 20 bakal calon rektor (bacarek).
Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITS Prof. M. Nuh DEA menjelaskan bahwa fase pendaftaran pemilihan rektor ITS periode 2024-2029 telah selesai.
"Dari 104 yang elegibel, yang memenuhi persyaratan, itu akhirnya ada 20 yang mendaftar dan diputuskan memenuhi persyaratan apa yang telah ditetapkan," ujar Nuh di Gedung Rektorat ITS, Selasa (24/10/2023).
Untuk kali ini pengundian nomor urut secara acak, sekaligus membaca dan menandatangani satu komitmen bersama untuk menjaga keutuhan dan kebersamaan ITS hingga adanya pencegahan penyebaran hoax.
"Alhamdulillah dari periode ke periode naik, waktu Pak Ashari (Rektor ITS 2019-2023) ada 15, sekarang ada 20 kandidat. Semoga semakin lama, semakin baik," ungkap Nuh.
(Kiri) Rektor ITS Prof. Mochamad Ashari ,Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITS Prof. M. Nuh DEA dan Prof Triyogi Yuwono selaku Ketua Panitia Pemilihan Rektor ITS 2024 - 2029. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Nuh menambahkan, banyaknya calon rektor yang mendaftar ini adalah gambaran dari regenerasi kepemimpinan ITS berjalan dengan baik.
"Yang jelek itu kalau engga kada yang daftar, beliau-beliau punya kesadaran, punya tanggung jawab untuk menjadi bakal calon rektor," jelasnya.
Mengenai fase selanjutnya, pembekalan teknis mengenai presentasi dan diawali pemilihan dengan vote warga ITS. Setiap warga ITS ialah mahasiswa, dosen dan tendik di lingkungan ITS.
"Awalnya itu mengusulkan 5, harus 5nya beda dan harus isi 5, itu maknanya bahwa yang dijunjung di ITS itu kebersamaan bukan one man, one vote. Dari awal warga ITS usulkan 5 orang," papar Nuh.
Nuh menjabarkan, dari 5 ini nanti akan dipilih lagi melalui debat argumen maupun diskusi, lalu dipilih oleh senat menjadi 3 bacarek lalu berakhir dengan 1 rektor terpilih.
"Jadi 5, 3, 1 yang dipilih. Senat juga tidak memilih 1 orang saja tapi preferen? pilih 3 orang, nanti dari situ dicari yang paling banyak lalu ke MWA menggunakan masyawarah mufakat," ungkap Nuh.
Persyaratan Bacarek ITS harus bergelar doktor, pernah menjabat sebagai kepala departemen, pernah menjabat kepala rektor kepala dan usia tidak boleh lebih dari 60 tahun.
Mengenai harapan rektor terpilih, Prof. Mochamad Ashari sebagai Rektor ITS periode 2019-2023 mengenai program 5 tahun ke depan sesungguhnya rektor terpilih memiliki tugas membuat strategi dan cara mengimplementasikan strateginya.
"Seluruh bangsa ini membutuhkan sumber daya untuk Indonesia Emas, bagaimana ITS untuk bisa menyumbangkan alumni-alumninya yang top bisa berkontribusi, inovasinya bisa membantu bangsa ini," ucap Ashari. (*)