KETIK, SURABAYA – Usaha Diyem Wiryo Rejo, nenek 65 tahun untuk berangkat haji akhirnya terwujud pada 2025 ini. Calon haji dari kelompok terbang (kloter) 47 asal Desa Gedongan, Kota Mojokerto ini sudah menantikan momen ini selama 13 tahun.
"Alhamdulillah setelah mendaftar haji pada 2012, tahun 2025 ini saya dapat berangkat ke Tanah Suci. Senang dan bersyukur sekali rasanya," katanya dikutip dari keterangan resmi Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Rabu 14 Mei 2025.
Diyem melanjutkan mimpinya untuk bisa berangkat ke Tanah Suci berawal dari usahanya berjualan jamu. Hasil uang tabungannya itu akhirnya terkumpul satu juta rupiah dan langsung ia simpan di bank.
"Kalau ada rezeki, satu bulan dapat terkumpul uang satu juta. Kalau belum ada, ya bisa berbulan-bulan baru bisa terkumpul satu juta," jelasnya.
Lanjutnya, selama menabung. Diyem tidak pernah menghitung berapa nominal uang di dalam bank. Barulah setelah kurang lebih 10 tahun ia berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 25 juta dan langsung mendaftar haji.
"Saya mendaftar haji bersama suami. Kebetulan beliau ada tabungan untuk mendaftar haji dari menjual nasi goreng," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama Diyem menceritakan, jika keinginan berhaji sudah sejak lama namun belum menjadi keinginan kuat. Namun atas dorongan teman-temannya ia akhirnya mendaftar haji. "Dari situ timbul keinginan kuat untuk mendaftar haji," tuturnya.
Kini Diyem bersyukur, mimpinya untuk berangkat haji terwujud. Ia juga mengaku teringat awal mula berjualan jamu pada 1970-an. Ketika itu usaha jamunya lebih susah karena tidak menggunakan gerobak.
"Ketika itu saya berjualan jamu gendong. Anak-anak seusia saya masih senang main, saya sudah jualan jamu gendong keliling. Kalau tidak ada pembeli saya duduk karena berat," ceritanya.
Hingga saat ini Diyem masih berjualan jamu, walaupun sudah dilarang oleh anak-anaknya.
"Tapi Alhamdulillah badan saya masih sehat dan bisa mandiri. Semoga di Tanah Suci nanti saya dan suami juga diberikan kemudahan dalam beribadah," pungkasnya. (*)