Abhey Gifran, Da'i TV Nasional yang Menghidupkan Prinsip Keberkahan Pesantren

Jurnalis: Moh. Rusdi
Editor: M. Rifat

1 Februari 2025 08:30 1 Feb 2025 08:30

Thumbnail Abhey Gifran, Da'i TV Nasional yang Menghidupkan Prinsip Keberkahan Pesantren Watermark Ketik
Abhey Gifran, Da'i TV Nasional (Foto: Abhey for Ketik.co.id)

KETIK, BANDUNG – Prinsip mencari berkah dalam hidup adalah sesuatu yang sangat penting untuk dijalani, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam karier. 

Salah satu contoh nyata penerapan prinsip ini dapat kita lihat pada sosok Abheey Gifran, seorang da’i terkenal yang sering muncul di layar televisi nasional. 

Abheey, yang memiliki nama asli Asep Ali Murdana, merupakan seorang alumni dari Pesantren Baitul Arqom di Ciparay, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. 

Pesantren ini memiliki sejarah panjang, didirikan sejak 1922 oleh Almagfurullah KH. R. Muhammad Faqih, dan telah melahirkan ribuan alumni yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain memberikan pengetahuan agama yang mendalam, pesantren ini juga mengajarkan konsep hidup mandiri dengan prinsip pengabdian, yaitu "serving" atau melayani. Inilah yang mengilhami perjalanan hidup Abheey Gifran.

"Selama menuntut ilmu di Baitul Arqom dari tahun 2001 hingga 2004, saya tidak hanya belajar tentang ilmu agama, tetapi juga bagaimana menghargai jasa para guru dan memegang teguh prinsip pengabdian," katanya dalam keterangan yang diterima Ketik.co.id, Sabtu (1/1/2025).

Abheey sangat menyadari bahwa kesuksesannya dalam dunia dakwah tidak lepas dari bimbingan para guru di pesantren tersebut.

Dalam setiap kesempatan, ia selalu mengingat pesan-pesan dari gurunya dan berusaha untuk mengaplikasikan nilai-nilai yang diajarkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Meski jadwal dakwah cukup padat, baik di televisi nasional maupun di berbagai acara dakwah lainnya, saya mencoba selalu meluangkan waktu untuk menghadiri acara haul masyayikh (peringatan jasa guru-guru besar), milad pesantren, maupun reuni besar alumni Baitul Arqom," ujarnya.

Pada setiap acara tersebut, dirinya tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga aktif memberikan motivasi dakwah kepada para santri yang lebih muda.

Ia kerap menekankan pentingnya bersyukur dan mengingat jasa guru-guru yang telah membimbing, serta pentingnya menjaga hubungan baik dengan almamater.

Sebagai seorang da’i yang dikenal luas, Abheey tetap merendah dan berusaha untuk terus melayani pesantren yang telah membentuk dirinya. Ia punya prinsip bahwa apapun kesibukan, tidak boleh melupakan jasa-jasa para guru yang telah membimbingnya menjadi seperti sekarang ini.

"Bagi saya, pelayanan terhadap pesantren adalah salah satu bentuk balas budi yang tidak hanya akan mendatangkan berkah di dunia, tetapi juga di akhirat," tuturnya menerangkan dengan jelas dan lugas.

Lebih jauh ia ingin melayani pesantren yang sangat dicintai ini karena tanpa jasa para guru, dirinya tidak akan menjadi apa-apa. Dengan doa dan restu dari para guru, Abheey berharap hidupnya selalu diberkahi dan mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat.

Melalui perjalanan hidup Abheey Gifran, kita dapat belajar bahwa prinsip mencari berkah melalui pengabdian dan menghormati jasa para guru adalah kunci untuk meraih keberhasilan sejati. 

"Ketika kita selalu ingat dan berterima kasih atas bantuan orang lain, terutama para guru yang telah membimbing kita, keberkahan dalam hidup akan mengikuti kita dengan sendirinya," tutupnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Abhey Gifran Da'i TV Nasional Keberkahan Pesantren Pesantren Baitul Arqom