KETIK, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan peringatan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera melakukan gencatan senjata dengan Hamas, Palestina.
Amerika Serikat mengancam akan mengurangi dukungan terhadap Tel Aviv atau bahkan berbalik meninggalkan Israel jika Benjamin tidak segera mengusahakan gencatan senjata.
Gencatan senjata ini sendiri menjadi sorotan sebagai solusi untuk perang yang sudah berkecambuk selama kurang lebih setengah tahun ini. Selama itu banyak warga Palestina yang menjadi korban perang. Banyak diantaranya merupakan wanita dan anak-anak yang amat menderita.
Dilansir AFP, Jumat (5/4/2024), komunikasi Biden dengan Netanyahu terjadi setelah pembunuhan tujuh pekerja badan amal pangan internasional World Central Kitchen (WCK). Presiden AS Joe Biden yang akhirnya menyerukan gencatan senjata segera di Gaza melalui panggilan telepon dengan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Lebih lanjut, ini merupakan pertama kalinya Biden memberikan teguran keras kepada Israel sejak awal perang. Biden menyerukan perlunya Israel mengumumkan dan menerapkan serangkaian langkah spesifik, konkrit dan terukur untuk mengatasi kerugian sipil, penderitaan kemanusiaan dan keselamatan pekerja bantuan.
“Presiden menjelaskan bahwa kebijakan AS sehubungan dengan Gaza akan ditentukan oleh penilaian kami terhadap tindakan segera Israel terhadap langkah-langkah ini," ungkap pernyataan dari Gedung Putih.
Hal senada juga diutarakan oleh Menteri Luar Negerinya, Antony Blinken. Ia menegaskan saat ini prioritas tertinggi bagi AS adalah bagaimana keselamatan warga Gaza, Palestina di tengah perang saat ini. Oleh sebab itu gencatan senjata harus segera dilaksanakan.
“Saat ini, tidak ada prioritas yang lebih tinggi di Gaza selain melindungi warga sipil, meningkatkan bantuan kemanusiaan, dan memastikan keamanan bagi mereka yang memberikan bantuan. Israel harus menghadapi momen ini,” pungkasnya.(*)
