KETIK, TRENGGALEK – Komisi IV DPRD Kabupaten Trenggalek menggelar rapat kerja bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengevaluasi kegiatan APBD Tahun Anggaran (TA) 2024. Rapat digelar Aula Banmus DPRD setempat, Selasa 15 April 2025.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Trenggalek Sukarodin menyebut, salah satu pokok bahasan sekaligus evaluasi kegiatan tahun 2024 terkait Anak Tidak Sekolah (ATS).
"Kami sengaja memanggil Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A).Karena, ruang lingkup ATS ada di dua OPD tersebut, "ucapnya.
Dijelaskan Sukarodin, dari jumlah 4 917 ATS yang bisa melakukan kejar paket A, B, dan C ada sekitar 1643 anak. Sehingga harus ada kerja keras dari Disdikpora dibantu oleh Dinsos P3A, karena ada sekitar 3300 an yang belum tertangani.
"Ada beberapa indikator yang jadi penyebab, salah satunya hasil dari perkawinan dini. Sekali lagi ini perlu kerja keras dari dua OPD tersebut, "imbuhnya.
Politisi senior PKB ini menyampaikan, jika Dinsos P3A berterima kasih kepada DPRD atas diundangkannya Perda Layak Anak. Karena bisa berkonstribusi terkait pencegahan sekaligus penurunan perkawinan di usia dini.
"Untuk perkawinan usia dini tahun ini mengalami penurunan hingga 0,93 persen. Ini salah satu dampak dari diundangkannya Perda Layak Anak, "tandasnya.
Ia menegaskan, terkait ATS ternyata bukan karena putus sekolah, tapi anaknya juga tidak mau sekolah atau tidak melanjutkan sekolah. Oleh karena itu, Disdikpora harus bekerja sama dengan beberapa pihak.
Misalnya, Kades atau menggandeng OPD lain untuk menuntaskan persolaan tersebut. "Faktornya tidak hanya perkawinan dini, tapi juga karena stabilitas keluarga, kemiskinan, dan broken home, "ungkapnya.
Ia menuturkan, angka tertinggi ATS di Kabupaten Trenggalek ada di Kecamatan Dongko yang menyentuh angka 721 anak.
"Tadi sudah kita bicarakan untuk melakukan sosialisasi barsama dan dilakukan pendampingan. Contohnya kita datangi rumahnya dan kita support. Ini yang berat itu kelangsungannya. Jadi ketika melibatkan jades setempat tentu akan lebih efektif," pungkasnya. (*)