KETIK, PROBOLINGGO – Warga Dusun Gilih, Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo kembali terisolir. Ini akibat banjir susulan sekitar pukul 14.15 WIB, Senin (24/2/2025).
Jembatan penyeberangan darurat dari bambu yang dibuat oleh warga setempat terseret arus banjir. Jembatan ini dibuat akibat banjir yang terjadi sebelumnya dan mengakibatkan jembatan permanen ke Dusun Gilih terputus diseret Banjir, Rabu (5/2/2025).
Pantauan Ketik.co.id di lokasi kejadian, banyak warga yg terjebak tidak bisa kembali ke rumahnya di Dusun Gilih. Bahkan, belasan pekerja lahan pertanian juga terpaksa bertahan sementara di Dusun Gilih, karena tak bisa pulang ke rumahnya.
"Rumah saya Kraksaan, kebetulan kerja panenan Padi. Ya terpaksa nunggu arus reda, baru bisa berenang menyeberang," ujar salah satu warga yang ditemui di lokasi.
Jembatan darurat yang dibuat warga secara gotong royong, sebelum terseret banjir susulan dan saat dilewati warga Dusun Gilih yang hendak melakukan akad nikah di KUA sekitar pukul 08.00 WIB, Senin (24/2/2025). (Foto: Dok. Warga)
Beberapa warga Dusun Gilih, kepada Ketik.co.id juga mengaku belum bisa kembali ke rumahnya karena jembatan darurat yang terseret banjir.
"Tadi keluar ke dusun sebelah, nggak tahunya jembatan sudah keseret banjir. Ya nunggu arus kecil dulu baru menyeberang," kata ustaz Sapik.
Sementara itu, Kepala Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo R. Oemar Sjarief kepada Ketik.co.id mengaku sudah menyiapkan langkah pencegahan darurat, akibat banjir susulan tersebut.
"Kami sudah menempatkan perahu karet di lokasi sejak banjir pertama. Silahkan, itu bisa dioperasionalkan sebagai sarana penyeberangan," katanya melalui sambungan ponsel. (*)