Usai Salat Id, Warga Probolinggo Kerja Bakti Bangun Jembatan Darurat Demi Rayakan Lebaran

31 Maret 2025 12:24 31 Mar 2025 12:24

Thumbnail Usai Salat Id, Warga Probolinggo Kerja Bakti Bangun Jembatan Darurat Demi Rayakan Lebaran Watermark Ketik
Kepala Desa Seboro, Haji Mostain bersama warga bergotong royong membangun jembatan darurat usai melaksanakan salat Idulfitri, Senin, 31 Maret 2025. (Foto: Atiq Alirahbini/Ketik.co.id)

KETIK, PROBOLINGGO – Tepat setelah salat Idulfitri, puluhan warga Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, terlihat sibuk kerja bakti membangun jembatan darurat pada Senin, 31 Maret 2025. 

Berdasarkan pantauan ketik.co.id, sekitar 80 orang terlibat dalam pembangunan jembatan darurat berbahan bambu secara gotong-royong. Sedangkan ibu-ibu Dusun Gilih terlihat sibuk menyiapkan konsumsi bagi para pekerja.

Kepala Desa Seboro, Mostain, mengatakan meskipun terjadi musibah dan sempat terisolir semalaman, warga tetap memilih kerja bakti setelah salat Id sebagai solusi agar tetap bisa merayakan momentum hari raya dan bersilaturahmi di luar dusun.

"Mau bagaimana lagi, Mas. Namanya musibah, daripada tidak bisa merayakan momentum hari raya, saling kunjung silaturahmi ke luar dusun, ya selesai salat Id, kita kerja bakti dulu. Semalaman kita memang sempat terisolir," kata Mostain.

Pembangunan jembatan darurat ini sudah kelima kalinya, sejak peristiwa putusnya jembatan permanen di dusun tersebut yang disebabkan banjir pada 2 Februari lalu. Menurut Haji Mostain, pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Probolinggo sebenarnya sudah menyiapkan perahu karet yang diletakkan di permukiman warga. Namun, karena keterbatasan tenaga untuk mengoperasikannya, maka warga sepakat membangun jembatan darurat dari bambu.

"Pohon bambu kan dekat dengan lokasi sungai, sehingga tinggal potong saja," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar 60 kepala keluarga di Dusun Gilih, Desa Seboro, terisolasi akibat satu-satunya jembatan penghubung rusak diterjang banjir.

Tokoh masyarakat setempat, Ustadz Sapik, mengatakan bahwa warga telah bertahan selama satu setengah bulan dengan menggunakan perahu dan jembatan bambu buatan sendiri. Ia berharap pihak pelaksana proyek dapat bekerja secara profesional dan menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kabupaten Probolinggo probolinggo jembatan Idulfitri #riyoyoan