KETIK, BLITAR – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Blitar, Jawa Timur, untuk meresmikan Pasar Nglegok, bertemu dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kampung Cokelat Desa Plosorejo.
Dalam kesempatan tersebut, Budi juga berdialog dengan para peternak ayam petelur di Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok. Selain itu Budi juga menyempatkan bertemu dengan Bupati dan Wakil Bupati Blitar Terpilih, Rijanto-Beky Herdihansah.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong penguatan sektor perdagangan dan UMKM di daerah.
Dalam kunjungannya, Budi menegaskan bahwa Kabupaten Blitar memiliki potensi ekonomi yang besar, khususnya di sektor peternakan ayam petelur. Menurutnya, Blitar berkontribusi sekitar 30 persen terhadap kebutuhan telur nasional.
“Kabupaten Blitar merupakan salah satu pusat produksi telur terbesar di Indonesia. Potensi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan agar tetap menjadi pilar utama dalam penyediaan telur nasional,” ujar Budi Santoso, 4 Februari 2025.
Selain itu, ia juga menyoroti pertumbuhan industri tepung berbasis telur di Blitar. Menurutnya, keberadaan industri ini dapat menjadi nilai tambah ekonomi bagi daerah, tetapi tetap harus menjaga keseimbangan suplai telur untuk konsumsi masyarakat.
“Jangan sampai kebutuhan telur untuk industri mengurangi pasokan bagi konsumsi rumah tangga. Harus ada keseimbangan agar keduanya dapat tumbuh bersama,” tambahnya.
Setelah agenda kunjungan lapangan, Mendag bertemu dengan Bupati dan Wakil Bupati Blitar terpilih, Drs. H. Rijanto, MM, dan H. Beky Herdiansah, di kediaman Beky Herdiansah.
Dalam pertemuan ini, mereka membahas arah pembangunan Kabupaten Blitar ke depan, terutama dalam memperkuat sektor unggulan daerah.
Rijanto menyambut baik arahan dari Mendag dan menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan sektor peternakan dan UMKM di Kabupaten Blitar.
“Kami bersyukur atas dukungan dari pemerintah pusat, khususnya dari Pak Menteri. Kami akan memastikan produksi telur tetap stabil, baik untuk konsumsi maupun industri,” kata Rijanto.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa upaya menjaga produktivitas telur ini juga sejalan dengan program Makan Bergizi dan Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah.
“Kebutuhan telur sangat penting, terutama untuk mendukung program MBG. Kita ingin memastikan bahwa Kabupaten Blitar bisa terus berkontribusi dalam penyediaan pangan bergizi bagi masyarakat Indonesia,” tutupnya.
Kunjungan Mendag ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat peran Kabupaten Blitar sebagai sentra utama produksi telur nasional, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis UMKM dan industri lokal. (*)