KETIK, JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara resmi meluncurkan sistem E-ticketing pariwisata sebagai bagian dari upaya digitalisasi dan peningkatan transparansi pelayanan publik. Peluncuran ini dilakukan langsung oleh Bupati Jepara, H. Witiarso Utomo, dalam Upacara Peringatan Hari Jadi Jepara ke-476, Kamis 10 April 2025 pagi.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati yang akrab disapa Mas Wiwit itu menegaskan bahwa E-ticketing merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan sistem pelayanan yang transparan, akuntabel, dan berbasis teknologi.
"Hari ini kita ada launching E-ticketing untuk pariwisata. Ini adalah bentuk komitmen kita menjaga transparansi kepada masyarakat. Untuk meningkatkan PAD, kita betul-betul konsen terhadap digitalisasi sehingga transparansi itu mudah untuk dilihat," ujar Bupati.
Selain menjadi langkah reformasi birokrasi, sistem E-ticketing juga dinilai mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini terbukti dari meningkatnya kunjungan wisatawan selama libur Lebaran 2025 yang berdampak positif terhadap ekonomi daerah.
"Untuk kunjungan wisata selama liburan lebaran tahun 2025 ini Alhamdulillah meningkat. Mudah-mudahan bisa mendongkrak ekonomi daerah dan PAD Kabupaten Jepara," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara, Moh Eko Udyyono, menyampaikan bahwa dengan diluncurkannya sistem ini, tiket manual secara bertahap akan dicabut dan digantikan sepenuhnya oleh E-ticketing.
“Dengan launching E-ticketing ini menandai tiket manual tidak berlaku lagi. Ini telah diuji coba langsung oleh Bapak Bupati,” jelas Eko.
Meski masih dalam tahap transisi, sistem ini terbukti efektif. Tercatat selama libur Lebaran 2025, pendapatan sektor wisata menembus hampir Rp1 miliar, meningkat drastis dari tahun sebelumnya yang hanya Rp700 juta.
Destinasi favorit masih didominasi wisata pantai, dengan Pantai Teluk Awur mencatat 31.655 kunjungan, disusul Pantai Bandengan (28.079), dan Pantai Kartini (23.876). Karimunjawa dikunjungi 6.226 wisatawan, Pulau Panjang 4.756, dan Kura-kura Ocean Park sebanyak 4.156 pengunjung. Sementara itu, Benteng Portugis mencatat 1.260 kunjungan dan Museum RA Kartini sebanyak 253 pengunjung.
Goa Teritip juga direncanakan akan segera menyusul menerapkan sistem E-ticketing dalam waktu dekat.
Dengan tren positif ini, Disparbud Jepara menargetkan PAD sektor pariwisata mencapai Rp6,2 miliar pada 2025. Target tersebut jauh lebih tinggi dibanding capaian tahun 2023 sebesar Rp3,4 miliar dan Rp4,96 miliar di 2024, yang belum memenuhi ekspektasi.
“Ini merupakan langkah positif untuk target pendapatan tiket Rp6,2 miliar. Insyaallah kita kejar, semoga dapat tercapai,” ujar Eko optimistis.
Untuk mendukung target tersebut, pihaknya mempercepat pengadaan tambahan perangkat E-ticketing. Di Pantai Kartini, alat akan ditambah dari tujuh menjadi empat belas unit. Penambahan juga dilakukan di Kura-kura Ocean Park, Pulau Panjang, dan Pantai Bandengan.
Selain infrastruktur, pelatihan petugas juga menjadi perhatian utama. Selama libur Lebaran, sistem masih berjalan secara hybrid karena petugas dalam tahap adaptasi.
“Kemarin kita lakukan sistem ticketing hybrid. Tapi nanti setelah pengalaman dari momen Idul Fitri, pesta Lomban, hingga Tahun Baru, insyaallah para petugas E-ticketing sudah lancar dan kita tidak perlu lagi menggunakan tiket manual,” pungkas Eko.