Bupati Jepara Targetkan 20 Ribu Lapangan Kerja per Tahun Demi Atasi Pengangguran

15 April 2025 13:06 15 Apr 2025 13:06

Thumbnail Bupati Jepara Targetkan 20 Ribu Lapangan Kerja per Tahun Demi Atasi Pengangguran Watermark Ketik
Bupati Jepara H. Witiarso Utomo saat menerima audiensi Serikat Aliansi Buruh Jepara di Pringgitan Pendopo R.A. Kartini, Senin 14 April 2025. (Foto: Dok Pemkab Jepara)

KETIK, JEPARA – Bupati Jepara H. Witiarso Utomo menargetkan penyediaan 20.000 lapangan kerja per tahun sebagai upaya mengatasi pengangguran dan memperkuat fondasi ekonomi daerah. Komitmen ini disampaikan saat audiensi dengan Serikat Aliansi Buruh Jepara di Pringgitan Pendopo R.A. Kartini pada Senin, 14 April 2025.

“Tantangan kami di pemerintah daerah adalah memastikan warga Jepara bisa bekerja. Saya pasang target 20 ribu angkatan kerja terserap setiap tahun. Jadi dalam lima tahun ke depan, kita harus mampu membuka 100 ribu lapangan kerja,” ujar Bupati yang akrab disapa Mas Wiwit.

Dalam audiensi tersebut, Mas Wiwit didampingi Plh Sekda Jepara Ary Bachtiar, Asisten II Sekda Hery Yulianto, serta Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Samiadji.

Mas Wiwit juga menegaskan komitmen pemerintah dalam menciptakan iklim ketenagakerjaan yang adil dan damai. Ia menolak segala bentuk aksi anarkis dalam memperjuangkan hak buruh, serta menekankan pentingnya komunikasi sebagai jembatan antara pekerja dan pengusaha.

“Kami hadir sebagai penyeimbang. Pemerintah membuka ruang dialog, karena kami ingin mendengar langsung dari kedua belah pihak. Jangan ada lagi jalur-jalur anarkis di Jepara,” tegasnya.

Menurutnya, dunia usaha dan tenaga kerja adalah dua pilar yang saling menguatkan. Tanpa pekerja, industri tak bisa bergerak. Sebaliknya, tanpa industri, lapangan kerja tak akan tercipta.

“Kesepakatan soal upah harus adil dan bisa diterima dengan lapang dada. Pengusaha tidak terbebani, pekerja pun puas. Itulah yang kita perjuangkan,” lanjutnya.

Bupati juga menyoroti masalah rekrutmen tenaga kerja di Jepara. Ia menerima banyak aduan tentang warga lokal yang gagal diterima di perusahaan daerah sendiri. Pemkab Jepara akan menyelidiki lebih lanjut, apakah permasalahan terletak pada kualitas SDM atau sistem rekrutmen yang belum berpihak ke masyarakat lokal.

“Kalau banyak warga lokal tidak diterima, kita evaluasi. Bisa jadi skill-nya belum sesuai, atau proses rekrutmennya perlu dibenahi. Makanya, masukan dari serikat buruh sangat penting,” ujarnya.

Sebagai bentuk keseriusan, Mas Wiwit berencana melakukan kunjungan langsung ke sejumlah perusahaan dalam waktu dekat. Ia ingin memastikan bahwa SDM lokal benar-benar disiapkan untuk menyambut peluang kerja yang ada.

“Target 20 ribu itu bukan angka asal-asalan. Kita akan dorong investasi dan pastikan anak-anak Jepara punya daya saing,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan industri. Pemerintah akan mendorong sekolah dan lembaga pelatihan vokasi untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan pasar kerja.

“Kalau lulusan kita belum dianggap siap, kita akan perbaiki dari hulunya. Sekolah harus bisa hasilkan lulusan yang langsung siap kerja,” tambahnya.

Menutup pertemuan, Mas Wiwit berharap pembahasan isu ketenagakerjaan tidak berhenti di forum formal. Ia ingin ke depan ada lebih banyak ruang diskusi santai namun produktif antara semua pihak.(*)

Tombol Google News

Tags:

Bupati Jepara Witiarso Utomo Mas Wiwit Lapangan Kerja pengangguran Pemkab Jepara Jepara