Penurunan TPT Minim, 35.000 Warga Kota Malang Masih Menganggur

31 Mei 2025 14:53 31 Mei 2025 14:53

Thumbnail Penurunan TPT Minim, 35.000 Warga Kota Malang Masih Menganggur
Arif Tri Sastyawan, Kepala Disnaker PMPTSP Kota Malang tentang tingkat pengangguran yang ada di Kota Malang. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Malang masih cenderung minim. Dari 6,8 persen TPT Kota Malang tahun 2024, tahun ini berubah menjadi 6,2 persen. Hal tersebut membuat sekitar 33.000 hingga 35.000 warga Kota Malang masih menganggur.

Kepala Disnaker PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan menjelaskan penekanan angkat TPT masih menjadi pekerjaan rumah. Terlebih Wali Kota Malang menargetkan agar pengangguran dapat berada di bawah angka 6,2 persen.

"TPT itu di angka 6,2 persen. Artinya, ada 33.000-35.000 warga Kota Malang yang masih menganggur. Ini yang perlu menjadi konsen kami. Tetapi targetnya Pak Wali Kota Malang pasti di bawah 6,2 persen," ujarnya, Sabtu 31 Mei 2025.

Arif menjelaskan berbagai upaya akan dilakukan untuk menekan angka pengangguran, salah satunya dengan melaksanakan job fair. Rencananya jobfair akan dilaksanakan pada 2 kali dalam setahun yakni Juli-Agustus 2025 dan antara November maupun Desember 2025.

"Ini kami prioritaskan juga untuk mereka yang fresh graduate. Artinya lulusan SMA/SMK memang kami perbanyak di situ. Sebelum dan sesudah PAK nanti kami akan adakan satu job fair yang agak besar," lanjutnya.

Arif menekankan bahwa penyelenggaraan job fair berdasarkan regulasi di UU Tenaga Kerja tidak dapat dilakukan pembatasan. Dengan demikian, job fair tidak hanya menyasar warga Kota Malang saja.

"Jadi misalnya kami membuka job fair di Kota Malang dan itu khusus warga Malang, ya gak bisa. Tetapi kami prioritaskan untuk warga Kota Malang," katanya.

Selain dengan job fair, Arif mengaku akan meningkatkan intensitas pelatihan dengan mengikuti perkembangan minat anak muda. Ia menegaskan agar masyarakat tidak menunggu mendapatkan kerja terlebih dahulu untuk mengakses pelatihan.

"Saya sampaikan, kalau setelah pelatihan jangan menunggu bekerja dulu. Saat ini kan kita sudah ada medsos, bisa dimanfaatkan untuk membuka lapangan kerja dari latihan selama 1 minggu yang sudah dijalani. Atau misalkan dia punya modal, kami akan bantu untuk perizinannya," jelas Arif.

Disnaker-PMPTSP Kota Malang juga rutin menyebarkan informasi terkait pengumuman lowongan pekerjaan di media sosial. Dengan demikian diharapkan tingkat pengangguran di Kota Malang dapat semakin menyusut.

"Sering-sering buka websitenya Disnaker Kota Malang. Jadi setiap ada pengumuman lowongan pekerjaan, instagram kami juga sering membuat pengumuman. Pasti kami tampilkan semua," tutupnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Disnaker PMPTSP Kota Malang pengangguran Kota Malang 35.000 Orang Menganggur TPT Kota Malang