KETIK, BATU – Wali Kota Batu Nurochman meminta peran aktif masyarakat untuk mencegah terjadinya pembullyan atau perundungan baik di lingkungan sekolah maupun rumah.
Menurut Cak Nur, sapaan akrab Nurochman, persoalan pembullyan tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja, namun membutuhkan keterlibatan masyarakat dan lingkungan sekitar.
"Semuanya harus memiliki persepsi yang sama untuk saling memberikan dukungan, perlu keterlibatan masyarakat, teman-teman DPRD dan lingkungan sekitar," katanya Minggu, 1 Juni 2025.
Cak Nur menekankan, peringatan Hari Anti Bullying harus menjadi titik balik. Di mana seluruh elemen pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat bersatu. Yakni satu tekad untuk menciptakan ruang aman bagi setiap anak untuk tumbuh dan belajar tanpa rasa takut, tanpa tekanan, tanpa kekerasan.
"Ini menjadi penting untuk punya frame yang sama di sekolah dan anak-anak yang sedang menempuh dunia pendidikan," tambahnya.
Sebagai pengingat akan bahaya pembullyan, Cak Nur bersama Ketua DPRD Kota Batu dan beberapa Kepala OPD berkunjung ke kediaman Alm Rizki Kurnia Wahyu Aditya (14) warga Kelurahan Sisir Kota Batu, Sabtu 31 Mei 2025. Rizki merupakan korban bullying yang dilakukan oleh temannya sepermainan.
"Tragedi yang menimpa alm. Rizki Kurnia Wahyu Aditya adalah luka mendalam yang mengingatkan kita semua bahwa bullying bukanlah persoalan sepele, ia bisa merenggut harapan, semangat hidup, bahkan nyawa," jelas Cak Nur.
Ke depan, Wali Kota Nurochman berharap kejadian yang menimpa Rizki tidak terulang. Juga diharapkan akan memberikan pembelajaran baik untuk siswa maupun orang tuanya.
Ia akan mencanangkan program Parenting for Parent. Yang mana bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan kepekaan serta pentingnya komunikasi dalam lingkungan.
"Kami berkunjung untuk memberikan support kepada orang tua sekaligus saudaranya untuk tetap semangat. Kami punya komitmen dan program 1000 sarjana, akan memberikan perhatian kepada mereka," pungkasnya Cak Nur. (*)