Cari Keluhan dan Blusukan, Pj Wali Kota Malang Diskusi Bareng Warga Kedungkandang, Butuh Pupuk Hingga Penanganan Sampah

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: M. Rifat

20 Februari 2024 10:50 20 Feb 2024 10:50

Thumbnail Cari Keluhan dan Blusukan, Pj Wali Kota Malang Diskusi Bareng Warga Kedungkandang, Butuh Pupuk Hingga Penanganan Sampah Watermark Ketik
Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat saat nimba masukan dari warga Cemorokandang dalam program Ngombe. (Foto: Dok. Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Salah seorang warga Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang mengeluhkan tengah kesulitan mencari stok pupuk.

Keluhan tersebut ia sampaikan ketika mengikuti program Ngobrol Bareng Mbois Ilakes (Ngombe) bersama Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat pada Selasa (20/2/2024).

Warga tersebut ialah Muhammad Natsir yang tak hanya mengeluhkan ketersediaan pupuk di pasaran. Menurutnya ketersediaan tersebut juga diikuti dengan kenaikan harga terhadap komoditas pupuk.

Tak hanya itu, Natsir mengaku hingga kini belum mendapatkan bantuan peralatan pertanian dari Pemerintah Kota Malang. Menurutnya hal tersebut mempersulit aktivitas pertanian.

"Mayoritas petani kecil kan lahannya tidak sampai 1 hektar dan masih sulit mencari pupuk. Jika pun ada, itu susah ditemukan dan harganya mahal. Termasuk apabila kami mendapatkan bantuan alat untuk membajak sawah, pasti akan sangat membantu," ujar Natsir.

Foto Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan saat menanggapi keluhan warga Cemorokandang terkait bantuan. (Foto: Lutfia/Ketik)Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan saat menanggapi keluhan warga Cemorokandang terkait bantuan. (Foto: Lutfia/Ketik)

Keluhan tersebut mendapatkan tanggapan dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi. Ia menjelaskan selama ini Pemkot Malang melalui Dispangtan telah memberikan bantuan alat produksi pertanian kepada para petani.

Slamet menekankan bahwa untuk menerima bantuan tersebut, para petani harus tergabung dalam Kelompok Tani yang ada di wilayah masing-masing. Hal tersebut agar pendistribusian bantuan dapat tepat sasaran dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

"Terkait permasalahan pupuk mungkin karena belum masuk ke kelompok tani. Kami akan kenalkan dengan koordinator pertanian agar dimasukkan dalam kelompok tani setempat," ujar Slamet.

Para petani harus terdaftar adalah aplikasi Sistem Penyuluh Pertanian dan masing-masing kelompok tani akan bekerjasama dengan kios pupuk yang ada di wilayah tersebut. Tak hanya untuk pupuk, bantuan peralatan pertanian juga akan disalurkan melalui kelompok tani.

"Tujuannya agar masuk dalam aplikasi Sistem Penyuluh Pertanian, kemduian kelompok tani nanti akan berkerjasama dengan kios pupuk yang ada di wilayah Kedungkandang. Sedangkan untuk peralatan pertanian, juga melalui kelompok tani nanti akan kita fasilitasi," jelasnya.

Setiap tahunnya Dispangtan Kota Malang sering memberikan bantuan benih padi dan juga jadung kepada petani yang juga melalui kelompok tani. Hal tersebut untuk memastikan dan memberikan kemudahan bagi para petani sebagai penopang hidup warga Kota Malang.

"Apalagi Kedungkandang merupakan wilayah dengan sawah paling luas di Kota Malang. Dari total lahan sawah di Kota Malang, 510 hektarnya ada di Kedungkandang, termasuk Lahan Tadah Hujan juga cukup luas. Untuk itu kami tiap tahun memberikan bantuan benih, pelindung bulis padi, racun tikus, itu juga kami bagikan ke kelompok tani," tutup Slamet. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kelurahan Cemorokandang Kota Malang Dispangtan Kota Malang keluhan warga Bantuan Alat Pertanian Bantuan Benih dan Pupuk