Hujan Deras, Banjir Berulang di Jombang, Minim Mitigasi Tanpa Solusi

9 Juni 2025 15:30 9 Jun 2025 15:30

Thumbnail Hujan Deras, Banjir Berulang di Jombang, Minim Mitigasi Tanpa Solusi
Banjir di wilayah Kecamatan Mojoagung Jombang, Senin 9 Juni 2025. (Foto: Istimewa)

KETIK, JOMBANG – Hujan deras yang kembali mengguyur wilayah Kabupaten Jombang, menyebabkan lima kecamatan tergenang air banjir. 

Genangan air banjir akibat luapan sungai Catakbanteng paling parah terjadi di Desa Kademangan Kecamatan Mojoagung dengan ketinggian air mencapai sekitar 2 meter atau setinggi dada orang dewasa. 

Meski kejadian ini hampir selalu terjadi tiap musim hujan, hingga kini belum terlihat penanganan konkret dari pemerintah daerah.

Sejumlah kawasan terdampak meliputi Kecamatan Mojoagung, Sumobito, Kesamben, Mojowarno dan Kudu.

Warga mengaku sudah lelah dengan kondisi ini karena banjir selalu terulang setiap tahun tanpa ada perubahan berarti.

“Ini sudah menjadi tradisi tahunan saat hujan deras datang. Tapi tidak ada perbaikan drainase atau tindakan nyata dari pemerintah,” keluh Rina (38), warga Mojoagung, Senin, 9 Juni 2025.

Plt Kalaksa BPBD Jombang, Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas, mengatakan air mulai naik sekitar pukul 06.00 WIB setelah hujan intensitas tinggi sejak malam. 

"Beberapa sungai tidak mampu menampung debit yang datang sekaligus," tuturnya.

Drainase Buruk dan Sampah Menumpuk Jadi Masalah Kronis

Banjir disebabkan oleh buruknya sistem drainase, alih fungsi lahan, dan menumpuknya sampah di saluran air. Namun warga menilai masalah ini sudah terlalu lama dibiarkan tanpa solusi yang menyeluruh.

“Kami sering gotong-royong bersihkan selokan, tapi kalau sistemnya rusak dan tidak ada pembaruan dari pemerintah, percuma saja,” kata Rina.

Selain itu, minimnya ruang terbuka hijau dan pembangunan yang tidak ramah lingkungan memperparah kondisi. Juga tidak adanya sumur resapan yang memadai.

Pemerintah Dinilai Lambat dan Kurang Transparan

Hingga saat ini, belum ada program jangka panjang yang berjalan secara nyata. Pemerintah daerah disebut hanya memberikan janji tanpa aksi nyata di lapangan.

“Tiap kali banjir, pemerintah datang survei, janji mau bangun drainase, tapi sampai sekarang tidak ada. Bahkan pompa air pun telat datang,” ujar Sari, warga terdampak lainnya.

Warga berharap pemerintah segera bertindak, tidak hanya saat banjir terjadi, tetapi juga melakukan pencegahan permanen sebelum musim hujan tiba.

Jika tidak ada perubahan nyata, banjir diperkirakan akan terus menjadi bencana tahunan yang tak berkesudahan di Kabupaten Jombang.

Bupati Jombang, Warsubi mengungkapkan Pemkab sudah membentuk tim normalisasi saluran yang membersihkan dan memperbaiki 13 titik saluran air dan sungai sepanjang 26 km. 

“Kami tidak ingin Jombang banjir setiap musim hujan. Ini adalah perlindungan untuk petani dan warga dataran rendah,” jelas Abah Warsubi, sapaan akrabnya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

banjir jombang Hujan deras Desaine Buruk sampah Sungai Sampah pemkab Jombang