Cuaca Mendidih, Lima Peserta Jambore Dunia Asal Indonesia Terkena Heat Stroke

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Moana

10 Agustus 2023 11:33 10 Agt 2023 11:33

Thumbnail Cuaca Mendidih, Lima Peserta Jambore Dunia Asal Indonesia Terkena Heat Stroke Watermark Ketik
Peserta Jambore Pramuka Dunia asal Indonesia.(Dok.Kwarnas)

KETIK, JAKARTA – Panas ekstrem membuat sejumlah peserta Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Sae Man-Geu, Buan, Jeolla, Korea Selatan jatuh sakit. Bahkan beberapa negara memilih menarik peserta. 

Korea Selatan saat ini memang tengah dilanda cuaca panas mendidih. Padahal acara baru akan berakhir pada 12 Agustus nanti. 

Deutsche Welle (DW), AP, dan Reuters menyebutkan sedikitnya 600 orang peserta Jambore Pramuka Dunia mendapatkan perawatan setelah jatuh sakit akibat terpapar cuaca panas ekstrem. Kontingen dari Indonesia juga terpapar panas ekstrem tersebut.

Wakil Ketua Kwarnas Pramuka Berthold Sinaulan mengatakan, 5 orang peserta asal Indonesia sempat terkena serangan panas atau heat stroke. Serangan panas merupakan kondisi saat tubuh mengalami peningkatan suhu secara drastis.

"Ada yang sempat terkena serangan panas (heat stroke) tetapi sekarang sudah pulih kembali," ujarnya dilansir dari detikEdu, Rabu (9/8/2023) kemarin. 

Sementara di tengah menghadapi paparan cuaca panas ekstrem, angin Taufan Khanun juga diprediksi melanda area perkemahan pada 9-10 Agustus. 

Pemerintah Korea Selatan bahkan telah memindahkan 39.000 peserta Jambore dari 155 negara tempat yang lebih aman sejak kemarin. 

"Kontingen Indonesia yang mencapai 1.569 orang telah dipindahkan ke Asrama Universitas Wonkwang yang berjarak sekitar 55 kilometer dari bumi perkemahan," jelas Berthold.

Selama proses evakuasi, kontingen Indonesia mendapatkan kunjungan dari pejabat Kemenpora dan sejumlah tokoh Pramuka, di antaranya Ketua Kwarda Jawa Barat, Atalia Praratya, dan Ketua Kwarda Jawa Tengah, Siti Atiqoh.

Ia juga mengimbau agar orang tua peserta Jambore untuk tetap tenang. Sebab, peserta masih memiliki waktu untuk berpindah ke tempat yang lebih aman.

"Orang tua peserta tidak perlu khawatir karena kemungkinan Taifun Khanun akan datang sekitar 9-10 Agustus 2023. Jadi masih ada waktu untuk packing dan masuk ke dalam bus untuk dibawa ke tempat penampungan," tuturnya.

Berthold mengatakan, kontingen Indonesia akan mengikuti kegiatan Jambore Pramuka Dunia sampai akhir dan akan kembali ke Tanah Air pada 12, 13, dan 14 Agustus.(*)

Tombol Google News

Tags:

Jambore Dunia Korea Selatan Pramuka Panas Ekstrem cuaca buruk Jambore Pramuka