Dibutuhkan Sinergi dan Inovasi untuk Majukan Bondowoso

Jurnalis: Haryono
Editor: Muhammad Faizin

18 Januari 2025 21:30 18 Jan 2025 21:30

Thumbnail Dibutuhkan Sinergi dan Inovasi untuk Majukan Bondowoso Watermark Ketik
Ketua Departemen Sumber Daya Insani (SDI) DPP Hebitren, Agus Jui Purmawan saat mengisi acara. (Dok Hebitren)

KETIK, BONDOWOSO – Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) menggelar seminar Rajut Bangsa  dengan tema “Optimasi Potensi Lokal untuk Pembangunan Bondowoso yang Tangguh, Unggul, Berbudaya, dan Berdaya Saing Global.” Sabtu, 18 Januari 2024.

Acara ini menjadi wadah diskusi inspiratif yang melibatkan petani lokal dan pemangku kepentingan dalam upaya mendukung pembangunan daerah Bondowoso secara berkelanjutan.

Komisaris Independen PT Pupuk Indonesia, Irfan Ahmad Fauzi membuka acara seminar dengan memberikan sambutan yang menyoroti visi Bondowoso sebagai kabupaten yang tangguh dalam menghadapi tantangan, unggul dalam sektor wisata, pertanian, pendidikan, dan industri, serta menjaga budaya lokal sebagai identitas khas daerah. 

“Bondowoso harus mampu berkompetisi secara global dengan mengedepankan inovasi, kreativitas, dan sumber daya manusia unggul,” ujar Irfan.

Ketua Departemen Sumber Daya Insani (SDI) DPP Hebitren Agus Jui Purmawan menyampaikan apresiasi terhadap tema seminar yang sesuai dengan cita-cita masyarakat Bondowoso. 

“Sinergi dan kolaborasi adalah kunci untuk membangun Bondowoso yang maju. Mari bergandengan tangan memperkuat jaringan sosial demi mewujudkan kabupaten yang mampu berdaya saing,” tegasnya.

 

Foto Perwakilan dari kementrian desa Bapak Asnawi SabilPerwakilan dari Kementerian Desa, Asnawi Sabil. (Dok Hebitren) 

 

Sejalan dengan hal tersebut, Nasim Khan, anggota Komisi VI DPR RI juga menyampaikan bahwa seminar tersebut perlu dilakukan agar masyarakat mampu berpikir lebih terbuka agar mampu meningkatkan potensi sumber daya manusia dan juga sumber daya alam yang ada di Bondowoso.

Oleh karenanya, dalam hal ini Bupati terpilih Kabupaten Bondowoso, Abdul Hamid Wahid sepakat bahwa pengembangan potensi sumber daya manusia dan alam di Bondowoso menjadi kunci kesejahteraan masyarakat. 

“Inovasi, jejaring, dan strategi pemasaran sangat diperlukan untuk menjadikan Bondowoso sebagai daerah yang tangguh secara global,” tutur Ra Hamid, sapaan akrabnya. 

Bondowoso memiliki potensi alam yang perlu dikelola dan dimaksimalkan agar berdampak baik terhadap penyediaan ketahanan pangan.

Dalam sesi diskusi, Aranggi Soemardjan selaku Presiden Direktur PT Tokyo Indonesia, memperkenalkan teknologi inovatif yang telah dirancang, yaitu robot petani (Agriana.ai) sebagai sarana konsultasi dan penyuluhan online bagi petani terkait dengan permasalahan pertanian yang mencakup kondisi lahan, penyakit tanaman, dan lain sebagainya sehingga memudahkan pekerjaan petani. 

Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan terkait dengan pentingnya menggunakan pupuk Tokyo8 berbasis mikroba yang diharapkan mampu memperbaiki kondisi tanah Bondowoso yang terpapar bahan kimia.

Seminar ini diakhiri dengan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus bersinergi, berinovasi, dan berkomitmen mengembangkan Bondowoso. (*) 

Tombol Google News

Tags:

seminar nasional Bondowoso Pupuk indonesia Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Hebitren