Dituding Rekayasa Teroris untuk Alihkan Isu Rudapaksa, Polres Pacitan: Itu Tidak Benar

28 April 2025 13:09 28 Apr 2025 13:09

Thumbnail Dituding Rekayasa Teroris untuk Alihkan Isu Rudapaksa, Polres Pacitan: Itu Tidak Benar
Halaman depan Markas Kepolisian Resor Pacitan (Mapolres) Pacitan saat terjadinya keriuhan yang dipicu oleh eks narapidana teroris, Jumat sore, 25 April 2025. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Polres Pacitan dituding merekayasa insiden ancaman dua mantan narapidana teroris (eks napiter) sebagai upaya mengalihkan perhatian publik dari kasus rudapaksa tahanan oleh salah satu oknum anggota.

Menurut Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar melalui Kasi Humas Polres Pacitan Aiptu Thomas Alim Suheny, tudingan itu tidaklah benar.

"Memang benar ada anggota kami yang berkelakuan buruk, dan itu kita terima. Tapi, hal itu tidak ada kaitannya dengan masalah kemarin. Kami pun tidak menutup-nutupi. Kan proses hukum juga tetap berjalan," jelasnya membantah, Senin, 28 April 2025.

Thomas mengatakan, tak ada unsur kesengajaan dalam insiden teroris, dan pengancaman itu benar-benar terjadi.

"Itu seribu persen tidak ada setingan. Kejadian itu benar-benar nyata dan mengancam Polres," bantahnya.

Ia membantah keras bahwa kejadian itu disebut merupakan rekayasa.

"Awalnya kami anggap itu hanya kasus kecelakaan biasa. Kami bahkan tidak kepikiran akan berujung ke situ tindakan pengancaman," ungkapnya.

Lebih lanjut, Thomas menegaskan Polres Pacitan tetap berkomitmen untuk terbuka dalam menangani semua kasus, baik yang melibatkan anggota internal maupun ancaman eksternal.

"Kalau jelek, ya kita bilang jelek. Dan kita berupaya terbuka bagaimana pun masyarakat menilai," ucapnya.

Klarifikasi Isu Teroris: Murni Kasus Pengancaman

Kapolres Ayub juga mengklasifikasi kabar soal dugaan aksi terorisme di Mapolres Pacitan.

Peristiwa bermula dari kecelakaan lalu lintas antara sebuah truk dan minibus di Jembatan Penceng, Tanjungsari, pada Jumat, 25 April 2025 siang.

Saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan truk tersebut mengangkut BBM jenis solar bersubsidi tanpa izin alias ilegal.

Foto Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar dan Brimob Polda Jatim yang baru saja tiba di Mapolres, berkoordinasi sebelum dilakukan pemeriksaan dua mobil milik eks napiter, Jumat sore, 25 April 2025. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar dan Brimob Polda Jatim yang baru saja tiba di Mapolres, berkoordinasi sebelum dilakukan pemeriksaan dua mobil milik eks napiter, Jumat sore, 25 April 2025. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

"Saat kami amankan sopir truk ke Mapolres, tiba-tiba empat orang datang mengaku teman si sopir. Mereka memaksa agar sopir dan truk dilepaskan," papar Kapolres Ayub, Minggu, 27 April 2025.

Penolakan polisi atas permintaan itu membuat situasi memanas. Salah satu dari empat pria tersebut bahkan mengaku sebagai anggota jaringan teroris dan mengancam akan menyerang polisi serta Brimob jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Polisi bergerak cepat. Keempat orang itu langsung diamankan, dan koordinasi dengan Densus 88 dilakukan. Hasil pemeriksaan menunjukkan dua di antaranya adalah eks napiter.

Tak mau mengambil risiko, Tim Gegana Brimob Madiun dipanggil untuk memeriksa dua minibus milik para pria itu yang terparkir di sekitar Mapolres.

Kekhawatiran soal adanya bom sempat muncul, namun hasil pemeriksaan memastikan tidak ditemukan bahan peledak atau barang berbahaya lainnya.

"Alhamdulillah, kedua mobil itu aman. Tidak ada bom atau barang berbahaya," lanjut Ayub.

Saat ini, keempat pria tersebut telah dibawa ke Polda Jawa Timur untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Dua orang di antaranya diamankan terkait ancaman terhadap petugas.

"Kasus ini murni pengancaman kepada polisi, bukan tindak pidana terorisme," tegas Ayub.

Di sisi lain, kasus penyelundupan BBM ilegal tetap diproses. Semua barang bukti, termasuk truk, solar subsidi, serta para saksi, sudah diserahkan ke Polda Jatim.

"Saat ini yang sudah kami limpahkan ke Polda Jatim ada dua orang, termasuk dalam kasus BBM ilegal," jelasnya.

Kapolres Ayub mengimbau masyarakat Pacitan untuk tetap tenang. Ia memastikan situasi keamanan di wilayah Pacitan tetap terkendali dan aman.

"Saya sampaikan bahwa situasi di Kabupaten Pacitan aman dan terkendali. Masyarakat tidak perlu panik, silakan beraktivitas seperti biasa," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan Polres Pacitan Ancaman Teroris Mapolres Pacitan