FIB UB Berikan Anugerah pada Empat Pelaku Seni Budaya

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Naufal Ardiansyah

23 September 2023 10:30 23 Sep 2023 10:30

Thumbnail FIB UB Berikan Anugerah pada Empat Pelaku Seni Budaya Watermark Ketik
Jajaran pejabat UB bersama penerima penghargaan dalam kegiatan Anugerah Sabda Budaya. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Sebanyak empat pelaku seni dan budaya di Jawa Timur mendapatkan penghargaan dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) pada Sabtu (23/9/2023).

Penghargaan tersebut diberikan dalam acara Anugerah Sabda Budaya yang diadakan sebagai bagian dari Dies Natalis ke-14 FIB UB.

Djoko Saryono selaku Dewan Kurator menjelaskan keempat pelaku seni budaya tersebut berhasil berkontribusi dalam memelihara dan memajukan kebudayaan. Keempatnya telah dipilih berdasarkan lingkup yang berbeda, yakni di bidang sastra, seni tradisi, seni rupa, dan insentif proses kreatif.

"Universitas yang berhenti hanya pada sains dan teknologi, yang notabene hanya kebudayaan material, bukanlah universitas yang telah sampai pada makrifat eksistensial. Universitas yang hanya berhenti pada ilmu pengetahuan dan teknologi adalah universitas yang baru berada pada syariat eksistensinya," serunya.

Menurutnya FIB UB memiliki komitmen kuat dalam menjaga dan membela peri kemanusiaan. Anugerah Sabda Budaya dianggap sebagai bentuk keseriusan FIB UB supaya tak berhenti pada sains dan teknologi sebagai kebudayaan material.

"Anugerah Sabda budaya adalah dampar kencana kesadaran kosmis universitas untuk mendudukkan duta-duta yang telah bekerja bagi kemanusiaan. Duta-duta kemanusiaan adalah orang-orang yang pada hari ini diberi Anugerah Sabda budaya," lanjut akademisi dari Universitas Negeri Malang (UM) itu.

Adapun keempat penerima Anugerah Sabda Budaya tersebut ialah, Teguh Santoso (alm), seorang komikus yang karyanya telah diakui secara internasional. Teguh mendapatkan penghargaan di bidang seni rupa, dan teknik komiknya telah memberikan warna di kinerja perkomikan baik kini maupun masa lalu.

Sedangkan di bidang seni sastra, penghargaan tersebut diberikan pada Muna Masyari dari Sumenep, Madura. Setiap harinya Muna aktif sebagai penahit dan penulis novel yang semangat melawan kebodohan.

"Muna berhasil melawan segala hal yang merintangi peri kemanusiaan dengan penanya, dengan tintanya. Ia secara tidak langsung telah melakukan perlawanan simbolis dengan cerpen-cerpennya di dalam dinamika kebudayaan di tempat tinggalnya," seru Djoko.

Penghargaan di bidang seni tradisi diberikan kepada Suwito HS atau Cak Wito. Sahabat Cak Kartolo tersebut sudah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada seni Ludruk. Ia juga seniman Ludruk yang profesional yang masih eksis di Kota Malang.

Anugerah Sabda Budaya di bidang insentif seni budaya diberikan kepada Padepokan Seni Kirun yang berada di Madiun.

"Padepokan Seni Kirun telah memberikan jasa yang penting bagi perawatan tradisi, perawatan kemanusiaan, dan tetap menjaga nilai-nilai kemanusiaan terutama di Jawa," jelas Djoko.

Dekan FIB UB, Hamamah menjelaskan penganugerahan tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap pelaku seni budaya yang telah menjaga dan memajukan kearifan lokal dan kemanusiaan. Hal tersebut sesuai dengan tema Dies Natalis ke-14 FIB yakni Sasmitaning Praja, Janma Ning Pandhita, Memayu Hayuning Bawana.

"Ini adalah pesan penting dalam era ketidakpastian dan perubahan yang cepat. Kita harus berusaha menjaga keseimbangan kemajuan teknologi dan pelestarian lingkungan dan budaya," ujar Hamamah.

Selain Anugerah Sabda Budaya, terdapat beberapa rangkaian lain di Dies Natalis FIB UB. Di antaranya peluncuran FIBMagz, Center of Excellence (COE) Digital Humaniora, dan Career Expo.

"Kami hari ini meluncurkan majalah FIBMagz, majalah yang kami inisiasi dengan tujuan untuk dokumentasikan perjalanan perkembangan FIB. FIBMagz tidak hanya mengedepankan aspek kehumasan, tapi juga jurnalistik," lanjutnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Anugerah Sabda Budaya FIB UB Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Penghargaan Pelaku Seni Budaya Seni Budaya Jatim Kebudayaan Jatim