Gelar Ngariksa Bersama Kang Oman, YPP Qomaruddin Luncurkan Galeri Manuskrip Sampurnan

Jurnalis: Aris Erwandi
Editor: Muhammad Faizin

3 Desember 2024 18:39 3 Des 2024 18:39

Thumbnail Gelar Ngariksa Bersama Kang Oman, YPP Qomaruddin Luncurkan Galeri Manuskrip Sampurnan Watermark Ketik
YPP Qomaruddin Ngariksa di Desa Bunga, Kabupaten Gresik. (Foto:Istimewa)

KETIK, GRESIK – Pesantren Qomaruddin tak hanya mengajarkan pembelajaran keagamaan, tetapi juga mempunyai ratusan manuskrip. Sebagai upaya pelestarian peninggalan bersejarah tersebut, Tim Pelestari dan Pengembangan Khazanah Pesantren Qomaruddin (TPPKP Qomaruddin) meluncurkan Galeri Manuskrip Sampurnan.

Peluncuran dilakukan di Desa Bungah, Kabupaten Gresik pada Sabtu 30 November 2024 lalu. 

Kegiatan ini diselenggarakan atas kerja sama berbagai pihak di antaranya Pesantren Qomaruddin, Ngariksa, Dreamsea, dan Endangered Archives Programme (EAP) 1564. 

Agus Iswanto selaku direktur program Endangered Archives Programme (EAP) 1564 mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya melestarikan khazanah manuskrip-manuskrip yang dikarang, disalin, maupun disimpan oleh para kiai Qomaruddin di masa lalu.

Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi sarana untuk lebih menggiatkan lagi pelestarian dan kajian manuskrip Qomaruddin dalam konteks Islam Indonesia dan dunia. 

“Pekerjaan rumah setelah digitalisasi adalah kajian, dengan kegiatan Ngariksa yg dilakukan secara kolaboratif ini diharapkan memantik lebih banyak kajian-kajian manuskrip Qomaruddin, baik yang dilakukan oleh para kiai, santri, maupun peneliti,” ujar Agus yang juga peneliti BRIN itu.

 

Foto Kang oman saat melihat manuskrip Sampurnan peninggalan muasis. (Foto:Istimewa)Kang oman saat melihat manuskrip Sampurnan peninggalan muasis. (Foto:Istimewa)

 

Harta karun yang tak ternilai harganya itu menjadi bukti kedahsyatan keilmuan para muasis Pondok Pesantren Qomaruddin dalam berbagai bidang keilmuan. Tulisan tangan dari KH. Sholih Tsani, KH. Abdurrahman, hingga KH. Sholeh Musthofa, membuktikan bahwa Pondok Pesantren Qomaruddin menjadi pusat keilmuan Islam.

Ratusan judul salinan kitab tertata rapi di Galeri Sampurnan, mulai dari kitab Tauhid (Qoshidah Lis Shibyan, Aqidatul Awwam, dan sebagainya), Fiqih (Safinah, Fathul Qorib, Muin, dsb), Tafsir, Qishoh, Tasawuf, hingga ilmu Falak.

Galeri Manuskrip Sampurnan itu pun diluncurkan para pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin, Kang Oman,  beserta para peneliti BRIN dan beberapa filolog lainnya pada hari yang sama. Mereka melihat langsung dan berdiskusi tentang kedahsyatan ilmu para pendiri pesantren.

Tidak hanya melihat fisik manuskrip, mereka juga melihat hasil digitalisasi manuskrip-manuskrip tersebut yang sebelumnya sudah dilakukan bekerja sama dengan Dreamsea, Nahdlatut Turats, dan yang terakhir dengan British Library. Total hasil digitalisasi itu lebih kurang 300 naskah.

Kang Oman mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh YPP Qomaruddin dalam melestarikan dan pengkajian khazanah keilmuan para muasis. Upaya itu diharapkan kini lebih mengintensifkan ke upaya pengkajian dan penerbitan hingga pengaplikasian dalam kurikulum pendidikan di pesantren.

"Kitab yang ditulis KH. Sholeh Tsani ini, kalau dalam dunia akademik bisa dikatakan sebagai collective memory atau ingatan bersama, umat Muslim Indonesia pada zaman itu. Di Ngariksa, sifat 20 (Sifat wajib Allah .red) itu hampir selalu kita temukan," tutur Prof Oman merujuk pada manuskrip Qoshidah Lis Shibyan karya KH Sholeh Tsani.

Setelah mengikuti soft launching Galeri Sampurnan, acara dilanjutkan dengan Ngariksa, sebuah program mengkaji naskah.

Ngariksa dimulai dengan membaca Li khomsatun dan membaca bersama kitab Qoshidah Lis Shibyan. Pemangku Pondok Pesantren, KH M. Ala'uddin mengawali pembacaan kitab, dilanjut Kang Oman, hingga diakhiri oleh K Mudlofar Usman.

"Manuskrip, satu halaman saja, bisa membuat kita menemukan jati diri kita," tutur Prof Oman dalam gelar wicara yang juga disiarkan secara Live Streaming di kanal YouTube Pondok Qomaruddin.

Pengampu Ngariksa itu banyak menjelaskan kekayaan Khazanah keilmuan yang terdapat dalam manuskrip Sampurnan. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hamidiyyah itu di Bulan Ramadan kemarin mengaji salah satu manuskrip Sampurnan, yaitu Qoshidah Lis Shibyan. 

"(Qoshidah Lis Shaum .red) ini luar biasa. Tentang puasa, banyak kita temukan, di Safinah, Kasifatun, dsb. Tapi yang bentuk nadhom, tidak mudah loh. Menyusun bahr (rima .red) itu tidak mudah," imbuh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok.

Pasca Ngariksa, Kang Oman juga melakukan ziarah ke maqbaroh Kiai Qomaruddin dan KH. Sholih Tsani. Ke depan, pihaknya berharap agar Pondok Qomaruddin terus melakukan kajian terhadap manuskrip Sampurnan yang sangat kaya akan khazanah keilmuan. (*)

Tombol Google News

Tags:

YPP Qomaruddin Ngariksa manuskrip Desa Bunga gresik