KETIK, GRESIK – Plt Bupati Gresik, Asluchul Alif, membuka pameran bonsai bertajuk “Giri Kedaton Bonsai 2025” pada Jumat, 9 Mei 2025. Pameran bonsai kelas bintang berskala nasional ini akan berlangsung hingga 13 Mei bertempat di halaman Kantor Bupati Gresik.
Sebanyak 1.001 bonsai dari berbagai jenis, gaya, dan usia dipamerkan. Tak hanya dari Gresik, peserta datang dari seluruh penjuru Indonesia untuk ambil bagian dalam kontes bergengsi ini. Mereka terbagi dalam lima kategori: kelas bintang (12 peserta), kelas utama (23 peserta), kelas madya (64 peserta), kelas pratama (274 peserta), dan kelas prospek (628 peserta).
Dalam sambutannya, Asluchul Alif menekankan pentingnya pameran ini bukan hanya sebagai ajang seni, tetapi juga sebagai peluang ekonomi baru.
“Bonsai bukan sekadar hobi atau seni. Di tangan yang tepat, bonsai bisa menjadi solusi konkret untuk mengurangi pengangguran. Kami ingin mendorong masyarakat untuk menjadikan budidaya bonsai sebagai ladang usaha, sebagai gerakan ekonomi kreatif berbasis hortikultura yang menjanjikan,” tegasnya.
Langkah ini, menurut Plt Bupati Alif, sejalan dengan semangat Gresik sebagai daerah yang terus mencari terobosan dalam membuka lapangan kerja dan menumbuhkan wirausaha baru di sektor non-industri.
Sebagai penutup, Ia mengajak seluruh masyarakat untuk turut menikmati keindahan dan nilai seni tinggi dari karya-karya bonsai yang dipamerkan.
“Silahkan datang dan nikmati. Pameran ini terbuka untuk umum hingga 13 Mei 2025. Siapa tahu dari sekadar melihat, tumbuh minat, lalu muncul usaha baru dari bonsai,” pungkasnya
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Eko Anindito Putro, mencatat animo besar dalam Pameran Bonsai kali ini. Ia menyebutkan peserta bahkan datang dari luar Pulau Jawa.
“Giri Kedaton Bonsai 2025 menunjukkan bahwa Gresik mampu menjadi episentrum baru bagi perkembangan seni bonsai di Indonesia,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari Ketua Umum Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Pusat, Alex R. Tangkulung. Menurutnya pameran kelas nasional semacam ini menjadi ajang show off kualitas bonsai nasional.
"Pameran ini bukan hanya meningkatkan kualitas bonsai nasional, tapi juga membuka ruang baru bagi pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat,” katanya.
Tidak hanya kontes bonsai, rangkaian kegiatan juga dimeriahkan dengan berbagai agenda lain seperti pelayanan kesehatan hewan dan vaksinasi gratis, gelar pangan murah, serta agrimart dan bazar UMKM binaan Dinas Pertanian. Dengan begitu, pengunjung bisa menikmati produk-produk UMKM Gresik sekaligus melihat bonsai yang dilombakan.
Dalam kegiatan ini, sejumlah penghargaan penting diberikan, di antaranya:
- Desa Bonsai Kabupaten Gresik Tahun 2025: Desa Petung, Kecamatan Panceng, atas perannya dalam pengembangan bonsai di tingkat desa.
- Best in Show: Andre Sutanto dari Jakarta, atas karyanya yang memukau dewan juri.
- Grand Champion: Chandra Wijaya dari Jakarta.
- Bonsai Favorit pilihan Plt Bupati Gresik: Toyo dari Gresik Kota, atas keunikan media tanam yang menyatu harmonis dengan keindahan bonsai.(*)